LARANGAN WANITA MEMAKAI WEWANGIAN KETIKA PERGI KE MASJID (STUDI MA’ANIL ḤADIS)

Siti, Aisyah (2022) LARANGAN WANITA MEMAKAI WEWANGIAN KETIKA PERGI KE MASJID (STUDI MA’ANIL ḤADIS). Undergraduate thesis, UIN KHAS KIAI HAJI AHMAD SIDDIQ JEMBER.

[img] Text
SITI AISYAH_U20172008.pdf

Download (2MB)

Abstract

Siti Aisyah, 2022: LARANGAN WANITA MEMAKAI WEWANGIAN KETIKA PERGI KE MASJID (Studi Ma’anil Ḥadis)
Ketika kedudukan seorang wanita selalu di banding-bandingkan dengan laki-laki dalam beberapa Ḥadis yang terdapat lebih memandang rendah wanita dari pada laki-laki, seperti dalam segi ibadah bagi kaum wanita, sedangkan dalam al-qur’an memberikan kedudukan dan kesetaraan yang sama antara laki-laki dan wanita, tetapi masih terdapat Ḥadis-Ḥadis yang secara harfiah memberikan kesan penilaian separuh kepada wanita di banding dengan laki-laki. Dari Ḥadis tersebut seolah-olah memang wanita harus itu harus menerima nasibnya sebagai makhluk domistik dan diperlakukan tidak adil. Persoalan mengenai larangan wanita memakai wewangian ketika pergi ke masjid, sebagaimana terdapat di beberapa Ḥadis tidak semua tertuju pada wanita sebagaimana Ḥadis ḍahirnya, tetapi juga diterapkan pada kaum laki-laki.
Larangan wanita memakai wewangian banyak dijelaskan dalam Ḥadis-Ḥadis nabi, dalam kitab-kitab induk Ḥadis seperti kutub al-Tis’ah, salah satunya dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, Sunan Abi Dawud, Sunan Ibnu Majah yang dalam kitab tersebut ditemukan beberapa Ḥadis yang peneliti jadikan objek untuk dilakukan penelitian guna untuk mengetahui kualitas sanad Ḥadis, karena tidak semua Ḥadis dalam kitab-kitab induk semuanya sahih. Sehingga peneliti mengambil judul Larangan Wanita Memakai Wewangian Ketika Pergi Ke Masjid (Studi Ma’anil Ḥadis).
Fokus masalah dalam penelitian ini yaitu: bagaimana kualitas Ḥadis larangan wanita memakai wewangian ketika pergi ke masjid dan bagaimana memahami makna Ḥadis larangan wanita memakai wewangian ketika pergi ke masjid. Penelitian ini menggunakan ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian kepustakaan, karena dalam penelitian ini menggunakan metodologi naratif deskriptif
Hasil penelitian ditemukan beberapa Ḥadis yaitu dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal ditemukan lima Ḥadis, Sunan Abi Dawud ditemukan satu Ḥadis, Sunan Ibnu Majah ditemukan satu Ḥadis dan itu dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini, takhrij dalam penelitian ini dibatasi dalam kutub al-Tis’ah dan akan dilakukan penelitian serta akan dijelaskan derajat Ḥadis-Ḥadis tersebut.
Dari keseluruhan Ḥadis setelah peneliti takhrij, serta dilakukan penelitian, ditemukan enam Ḥadis yang rawinya Ashim bin Ubaid yang dinilai dhoif karena tidak memenuhi syarat dalam periwayatan Ḥadis shahih, akan tetapi sanadnya bersambung dan terdapat satu Ḥadis yang rawinya Abdul Karim yang menurut keterangan Syu’aib al-Urnu,ut mengatakan dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, bahwasannya Abdul Karim termasuk majhul dan sanadnya bersambung. Sehingga ketujuh Ḥadis tersebut saling menguatkan satu sama lainnya sehingga derajat Ḥadisnya naik menjadi hasan lighairihi.
Kata kunci: wewangian, wanita, masjid

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169901 Gender Specific Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits
Depositing User: Ms Siti Aisyah
Date Deposited: 20 Jul 2022 09:15
Last Modified: 20 Jul 2022 09:15
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/10652

Actions (login required)

View Item View Item