UMMAH DALAM TAFSĪR FĪ ẒILĀL AL-QURĀN DAN AL AZHAR (Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Qutb Dan Buya Hamka)

Mohammad Adil Mubarok, Adil (2018) UMMAH DALAM TAFSĪR FĪ ẒILĀL AL-QURĀN DAN AL AZHAR (Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Qutb Dan Buya Hamka). Undergraduate thesis, UIN Khas Jember.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Skripsi Mohammad Adil Mubarok U20181030.pdf

Download (1MB)

Abstract

Islam menempatkan umat manusia bukan hanya sebatas individu,
melainkan juga dalam lingkup sosial kemasyarakatan. Dalam Al Qur’an terdapat
term yang membahas terkait hal itu, tepatnya adalah ummah, namun dalam proses
penjelasannya kata tersebut masih banyak pengertian dan dari setiap elemen
memiliki pemahaman yang berbeda. Cendekiawa, mufassir bahkan orientalispun
turut mengusahakan menjelaskan term tersebut, tetapi dalam kenyataannya masih
terdapat inkonsistensi dalam proses pemahamannya. Sehingga, peneliti
menghadirkan penelitian yang merujuk pada ummah dengan menyodorkan
penafsiran Sayyid Qutb dan Buya Hamka, disebabkan mereka dirasa lebih sesuai
dikarnakan ruang gerak dan apa yang menjadi corak dari karangannya
bersinggungan dengan konteks realita sosial.
Fokus Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana
ummah dalam tafsīr Fī Ẓilāl al-Qur’ān karya Sayyid Qutb dan tafsīr Al Azhar
karya Buya Hamka? 2) Apa perbedaan dan persamaan penafsiran Sayyid Qutb
dan Buya Hamka tentang ummah? 3) Apa yang melatar belakangi perbedaan
penafsiran Sayyid Qutb dan Buya Hamka? 4) Implikasi terhadap konteks
kekinian?.
Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk menjelaskan ummah dari penafsiran
Sayyid Qutb dan Buya Hamka. 2) Untuk memetakan perbedaan dan persamaan
penfasiran Sayyid Qutb dan Buya Hamka tentang ummah. 3) Untuk menjelaskan
latar belakang dari perbedaan penafsiran Sayyid Qutb dan Buya Hamka. 4) Untuk
menjelaskan keterikatan dalam kontek kekinian.
Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini
menggunakan analisis komparatif yang bersifat deskriptif, menjelaskan ummah
dalam al-Qur’ān dan kemudian menganilisis persamaan dan perbedaan di antara
keduanya. Kemudian untuk mengaitkan pembahasan ini dengan konteks kekinian
menggunakan Hermeneutika Double Movement, sehingga ditemukannya prinsip-
prinsip dalam term ummah.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan ummah dalam al-Qur’ān, 1)
Menunjukkan beberapa tema, yakni: Golongan, Agama, Imam, Waktu, Umat-
umat dan Umat Islam. 2) Persamaan dan perbedaan yang ada dari dua mufassir ini
didapati dalam menafsirkan per ayat, penjelasannya dan penambahan
keilmuannya. 3) Hal yang melatar belakangi perbedaan penafsiran dari keduanya
ialah dari respon yang dimunculkan dalam penyikapan dinamika yang terjadi
keduanya, Sayyid Qutb dengan paradigma yang keras dan Buya Hamka dengan
kecenderungan gaya Gerakan yang elegan. 4) Disini peneliti menemukan prinsip-
prinsip dalam term ummah yang dikaji dengan Double Movement, prinsip kerja
sama, moderat, toleransi, rasional, beriman, bertakwa dan pengembangan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Depositing User: Mohammad Adil Mubarok
Date Deposited: 10 Aug 2022 01:48
Last Modified: 10 Aug 2022 01:48
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/10708

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item