Analisis Yuridis Keabsahan Wakaf Hak Cipta di Indonesia

Wahed, Zaini (2022) Analisis Yuridis Keabsahan Wakaf Hak Cipta di Indonesia. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text WAHED ZAINI_S20182088.pdf Download (2MB)

Abstract

Wakaf merupakan salah satu perbuatan yang dianjurkan dan mendapat kedudukan istimewa dalam Islam. Sebab wakaf memberikan manfaat dan dapat menjadi salah satu cara untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Wakaf yang awalanya hanya berupa benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, kini melalui perkembangan zaman objek wakaf menjadi lebih luas seperti benda bergerak. Dalam hukum nasional, salah satu benda bergerak yang dapat dijadikan sebagai objek wakaf adalah hak cipta. Dengan demikian hak cipta yang dijadikan sebagai objek wakaf harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar pengalihannya melalui wakaf dapat dikatan absah secara hukum.
Fokus kajian dalam penelitian ini adalah: 1) Mengapa hak cipta dapat dijadikan sebagai objek wakaf dalam sistem hukum wakaf di Indonesia? 2) Bagaimana keabsahan hukum hak cipta sebagai objek wakaf dalam sistem hukum wakaf di Indonesia? 3) Bagaimana prosedur wakaf hak cipta sehingga dapat dikatakan absah?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk megetahui mengapa hak cipta dapat dijadikan sebagai objek wakaf dalam sistem hukum wakaf di Indonesia. 2) Untuk megetahui keabsahan hukum hak cipta sebagai objek wakaf dalam sistem hukum wakaf di Indonesia. 3) Untuk mengetahui prosedur wakaf hak cipta sehingga dapat dikatakan absah.
Penelitian merupakan penelitian yuridis normatif. Dengan menggunakan tiga jenis pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan perbandingan. Metode pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan (library research), dengan melakukan inventarisasi dan identifikasi terhadap sumber bahan hukum. Dalam proses penganalisis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, komparatif, evaluasi, dan memberikan argumentasi sehingga dapat membentuk suatu kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: 1) Bahwa alasan dibolehkannya hak cipta sebagai objek wakaf khususnya di Indonesia adalah karena hak cipta mengandung suatu nilai dan manfaat yaitu berupa nilai ekonomis. Menurut jumhur ulama dan sebagai benda bergerak yang tak berwujud menurut peraturan perundang-undnagan di Indonesia bukan hanya dipandang sebagai hak dalam hukum saja, tapi secara luas juga dimaknai sebagai hak dalam hal kebendaan, artinya kepemilikan terhadap hak cipta dapat dialihkan atau diperalihkan. Salah satu melalui proses wakaf. 2) Bahwa hak cipta yang dijadikan sebagai objek wakaf dapat dikatakan absah dalam system hukum perwakafan di Indonesia. Hal ini dapat diketahui melalui pengaturan tentang wakaf hak cipta dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Dalam Undang-Undang Hak Cipta 2014 juga telah mengatur peralihan hak cipta salah satunya dapat dilakukan melalui wakaf. Maka dengan adanya aturan yang menyebutkan bahwa hak cipta dapat dialihkan salah satu caranya melalui wakaf, menjadikan hak cipta dalam perlindungan dan kepastian hukumnya telah dijamin oleh hukum nasional. Dan terkait pengkategorian hak cipta sebagai harta ulama Imam Syafi’i menggolongkan hak cipta sebagai harta dan dapat dijadikan sebagai objek wakaf. 3) Bahwa, prosedur wakaf hak cipta telah diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 73 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perwakafan benda tidak bergerak dan benda bergerak. Sehingga untuk menjadikan wakaf hak cipta absah harus melalui beberapa tahapan atau prosedur. Yang mana salah satu prosedurnya adalah ikrar wakaf harus dilakukan di hadapan PPAIW dengan menghadirkan dua orang saksi dan harus dibuat berupa Akta Ikrar Wakaf. Kemudian didaftarkan kembali ke direktorat jendral hak kekayaan intelektual dan badan wakaf Indonesia sebagai bentuk pelaporan telah dilakukan perwakafan hak cipta.
Kata Kunci: Wakaf, Hak Cipta.

Actions (login required)

View Item