Tradisi Bhe-Ghibeh Dalam Pernikahan Di Desa Kalianyar Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso Perspektif A-'Urf

Muhammad, Rofiki (2022) Tradisi Bhe-Ghibeh Dalam Pernikahan Di Desa Kalianyar Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso Perspektif A-'Urf. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Shiddiq Jember.

[img] Text
Muhammad Rofiki_S20171033.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kata Kunci: Tradisi Bhe-Ghibeh, Perspektif Al-‘Urf

Pernikahan dalam Islam tidak lepas dari sebuah mahar yang akan diberikan kepada istri, ada juga harta benda yang lain yang diberikan kepada istri namun pemberian tersebut tidaklah sama dengan mahar dan bukan suatu paksaan ataupun sesuaatuyag memberatka, akan tetapi sebuah kerelaan yang bertujuan sebagai rasa tanggung jawab seorang laki-laki ketika hendak menikah nanti. Harta benda yang terjadi di Desa Kalianyar merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat sekitar dengan sebutan Tradisi Bhe-Ghibeh yaitu penyerahan seperangkat alat isi rumah tangga yang dibawa ke rumah calon pengantin wanita sebagai bekal awal dalam menjalankan kehidupan rumah tangga seperti kursi, meja untuk ruang tamu, almari, ranjang/tempat tidur lengkap dengan kasur beserta seprai, dan peralatan dapur.
Fokus maslah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaiamana pandangan masyarakat pada tradisi Bhe-Ghibeh Sebagai Beban Calon Suami Dalam Pernikahan Di Desa kalianyar krajan Tamanan Bondowoso? 2) Bagaimana praktik Tradisi Bhe-Ghibeh Sebagai Beban Calon Suami dalam Pernikahan di Desa kalianyar krajan Tamanan Bondowoso per spektif Al-‘Urf?
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan Pandangan Masyarakat Melakukan Tradisi Bhe-Ghibeh Sebagai Beban Calon Suami dalam Pernikahan di Desa Kalianyar krajan Tamanan Bondowoso? 2) Untuk mendeskripsikan Tradisi Bhe-Ghibeh Sebagai Beban Calon Sami di Desa Kalianyar krajan Tamanan Bondowoso Perspektif Al-‘Urf?
Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (file riseach). Data yang diperoleh peneliti melalui observasi, w awancara, dan dokumentasi, Dengan analisis data dekriptif kualitatif.
Kesimpulan dari penelitian ini(1)Tradisi Bhe-Ghibeh sudah menjadi turun temurun dari zaman nenek moyang yang sampai sekarang masih dilakukan tapi barang yang dibawa pada zaman dulu berbeda dengan sekarang. Dalam pelaksanaannya tidak diketahui mulai kapan diberlakukan, namun kebiasaan tersebut masih tetap dipertahankan sebagai sebuah rasa tanggung jawab dalam menjalin keluarga. Tradisi Bhe-Ghibeh dalam pernikahan bagi seorang laki-laki yang hendak menikah sangat memberatkan sebab barang yang akan dibawa tidaklah sedikit, kebisaan ini berlaku pada semua kalangan baik yang mampu atau tidak mampu,miskin/kaya,tua/muda. Akan tetapi bila seorang laki-laki kurang dalam perekonomiannya maka akan dibantu dengan kerabat/saudara untuk menyumbang barang tersebut. Ketika barang dibawa ke rumah istri disusun rapi menggunakan angkutan truk dalam rombongan besar pada saat resepsi atau dilain hari sesudah/sebalum resepsi dengan membawa macam-macam kue pernikahan.(2)Tradisi Bhe-Ghibeh pespektif Al-‘Urf termasuk dalam ‘Urf Shahih, ‘Urf Khusus, dan ‘Urf Amali.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012804 Mahr (Dowry)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012825 Kesepakatan Pranikah (Prenuptial Agreement)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Ahwal As-Syakhsyiyyah
Depositing User: Muhammad Rofi ki
Date Deposited: 03 Aug 2022 02:33
Last Modified: 03 Aug 2022 02:33
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/11596

Actions (login required)

View Item View Item