“Nikah Mojok Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Perspektif ‘Urf Di Desa Wonorejo Kecamatan Kencong”

Fadilah Ajiz, Luk Luk (2020) “Nikah Mojok Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Perspektif ‘Urf Di Desa Wonorejo Kecamatan Kencong”. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Luk Luk Fadilah Ajiz_S20161006.pdf - Submitted Version

Download (7MB)

Abstract

Di masyarakat Jawa ada tradisi yang sangat kental dan dipercaya hingga saat ini. Salah satu adat yang masih diterapkan hingga saat ini adalah nikah mojok. Nikah mojok adalah pernikahan yang dilakukan oleh kedua belah pihak namun dengan arah rumah yang mojok. Hal ini menjadi permasalahan bagi masyarakat karena pelaku nikah mojok dianggap menimbulkan atau mendatangkan kesialan pada kedua keluarganya. Fokus penelitian yang diteliti adalah: 1) Bagaimana persepsi pelaku nikah mojok terhadap larangan yang ada di Desa Wonorejo? 2) Bagaimana persepsi tokoh masyarakat terhadap nikah mojok ini? 3) Bagaimana strategi pelaku nikah mojok dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga? 4) Bagaimana tinjauan ‘urf terhadap nikah mojok tersebut? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Agar mengetahui persepsi pelaku nikah mojok terhadap larangan yang ada di masyarakat tersebut. 2) Agar mengetahui persepsi tokoh masyarakat terhadap nikah mojok. 3) Agar mengetahui strategi pelaku dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga. 4) Agar mengetahui tinjauan ‘urf terhadap nikah mojok. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah prosedur penelitian yang dilakukan dengan meneliti langsung di masyarakat untuk mencari data-data tertulis dan lisan dari orang�orang yang berkaitan dengan nikah mojok. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, karena menggali informasi dan kesamaan makna dari sebuah konsep atau fenomena yang menjadi pengalaman hidup sekelompok individu di Desa Wonorejo. Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan peneliti, antara lain: 1) Persepsi para pelaku nikah mojok pada umumnya tidak mempercayai adanya kesialan yang akan menimpa keluarga pelaku dan mempercayai bahwa semua kejadian baik ataupun buruk sudah diatur oleh Allah SWT. 2) Persepsi tokoh masyarakat Desa Wonorejo terhadap perkawinan ini adalah bahwa persepsi antara sesepuh Desa dan tokoh ulama sangat bertolak belakang. Yang mana sesepuh Desa mempercayai adanya berbagai kesialan yang akan menimpa keluarga pelaku nikah mojok. Sedangkan tokoh agama tidak mempercayai berbagai kesialan yang terjadi dari melakukan nikah mojok karena semua kejadian yang akan terjadi pada manusia sudah diatur oleh Allah. 3) Strategi yang digunakan pelaku dalam menjaga keharmonisan rumah tangga yakni menghiraukan gunjingan atau pembicaraan tetangga sekitar dan saling menguatkan satu sama lainnya. 4) Tinjauan ‘urf terhadap nikah mojok yakni larangan perkawinan ini termasuk ‘urf fasid karena adat atau tradisi ini tidak di atur dalam hukum islam. Oleh karena itu nikah mojok ini tidak dapat dijadikan acuan dalam menetapkan hukum.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 29 Jul 2022 07:47
Last Modified: 29 Jul 2022 07:47
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/11803

Actions (login required)

View Item View Item