Tafsir Surat Al-Fatihah (Studi Komparatif Tafsir Fathul Qadir karya imam Syaukani dan Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab

JENNAH, ANA RAODHOTUL (2021) Tafsir Surat Al-Fatihah (Studi Komparatif Tafsir Fathul Qadir karya imam Syaukani dan Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
ANA RAODHOTUL JENNAH_U20161042.pdf - Submitted Version

Download (3MB)

Abstract

Surat Al-Fatihah merupakan salah satu surat Al- an yang mempunyai keutamaan dan kelebihan yang luar biasa. Salah satu keutamaan dari surat tersebut ialah meliputi tujuan pokok dalam Al- -Fatihah juga mengandung dasar-dasar islam. Surat yang dibaca minimal tujuh belas kali dalam sehari semalam. Guna memahami penafsiran surat Al-Fatihah penulis tertarik untuk mengkaji kitab tafsir Fathul Qadir dan kitab tafsir Al-Misbah. Fokus penelitian pada skripsi ini sebagai berikut: (1) Bagaimana penafsiran surat Al-Fatihah menurut tafsir Fathul Qadir dan tafsir Al-Misbah? (2) Bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran surat Al-Fatihah menurut tafsir fathul Qadir dan tafsir Al-Misbah? Tujuan dari penelitian ini ialah: (1) Mendeskripsikan penafsiran surat Al�Fatihah menurut tafsir Fathul Qadir dan tafsir Al-Misbah. (2) Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penafsiran surat Al-Fatihah dari tafsir Fathul Qadir dan tafsir Al-Misbah. Adapun jenis penelitian ini adalah library reseacrh (kajian kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Analisis datanya menggunakan analitis komparatif dan hermeneutika Gadamer. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan mengenai persamaan dan perbedaan dari kedu tafsir tersebut, yaitu: (1) Terkait karakeristik kedua kitab tafsir tesebut. Tafsir fathul Qadir menggunakan metode tahlili dan corak penafsirannya ialah corak lughawi. Sedangkan tafsir Al-Misbah juga memilih metode tahlili dengan corak tafsir ad . (2) Terkait dengan penafsiran. Adapun perbedaaan yang terdapat dari kedua mufasir tersebut ialah Dalam menfasirkan kata ar-rahman ar-rahim As-Syaukani menafsirkan ar-rahman bermakna rahmat yang di dapat didunia dan akhirat, sedangkan ar-rahim ialah rahmat yang didapat di dunia saja. Quraish Shihab menafsirkan ar-ahman ialah rahmat yang bersifat sementara didunia, sedangkan ar-rahim ialah rahmat yang bersifat kekal di akhirat. Dalam menafsirkan alhamdulillah As-Syaukani menyebutkan ayat tersebut mengandung perintah dari Allah. Quraish Shihab menyebutkan ayat tersebut mengandung makna pujian dan syukur kepada Allah. Dalam menafsirkan kata shirath Imam As-Syaukani berpendapat bahwa kata tersebut dimaknai sebagai jalan. Sedangkan Quraish Shihab memaknai kata shirath dengan menelan. Adapun persamaannya ialah sama-sama menjelaskan bahwa setiap aktifitas yang diawali dengan basmalah ialah lebih berkah. Segala pujian, ibadah, dan permohonan petunjuk hanya tertuju kepada Allah. Dan Allah lah yang memiliki wewenang penuh atas keadilan dihari pembalasan kelak.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 02 Aug 2022 07:56
Last Modified: 02 Aug 2022 07:56
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/11905

Actions (login required)

View Item View Item