KONTROVERSI MAKNA UMMĪ DALAM AL-QUR'AN (PERSPEKTIF DA'I YOUTUBER INDONESIA)

Zahraya, Isvina Unai (2022) KONTROVERSI MAKNA UMMĪ DALAM AL-QUR'AN (PERSPEKTIF DA'I YOUTUBER INDONESIA). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Isvina Unai Zahraya.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK
Isvina Unai Zahraya, 2022: KONTROVERSI MAKNA UMMĪ DALAM AL-QUR’AN
(PERSPEKTIF DA’I YOUTUBER INDONESIA)

Kata kunci: Ummī

Pembahasan makna Ummī bukanlah merupakan sesuatu yang baru dalam kajian islam. Sifat yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad SAW pada salah satu ayatnya yakni Al-Qur’an mensifatinya dengan Nabi Ummī. Mayoritas ulama’ berpendapat Al- Ummī yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad memiliki arti Nabi yang buta huruf tidak dapat membaca dan menulis. Namun pendapat ini berbeda dengan Haikal Hassan, Abdul Syakur Yasin dan Felix Yanwar Siauw yang berpendapat bahwa Nabi adalah seorang yang bisa membaca dan menulis.

Untuk mengetahui tujuan dari penelitian ini, maka focus kajian yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana makna Ummī dalam Al-Qur’an menurut pemahaman Da’I Youtuber? 2) Apa yang mempengaruhi pemahaman Da’I Youtuber tentang makna Ummī dalam Al-Qur’an?.

Tujuan penelitian ini: 1) Untuk mendeskripsikan Makna Ummī dalam Al-Qur’an pemahaman menurut Da’I Youtuber. 2) Untuk mendeskripsikan apa yang mempengaruhi pemahaman Da’I Youtuber tentang Makna Ummī dalam Al-Qur’an.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis isi. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Dan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan analisis isi video ceramah di Channel Youtobe Ulil Albab, KH Buya SyakurYasin MA dan Felix Siauw.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan : 1) Pemahaman Haikal Hassan, Abdul Syakur dan Felix Yanwar Siauw tentang makna Ummī berbeda dengan pendapat mayoritas ulama’ lainnya. Hal tersebut dapat dituangkan pada kesimpulan pemahaman mereka bahwa yang dimaksud Ummī adalah Nabi Muhammad yang bisa membaca dan menulis, Haikal Hassan memahami makna Ummī yang dengan mengatakan Nabi bisa membaca dan menulis dengan merujuk surat Al-bayyinah ayat dua. Abdul Syakur Yasin memahami Ummī salah satunya merujuk pada surat Al-‘Alaq ayat pertama berbunyi iqra’ yang artinya bacalah, menurut Buya Syakur Yasin seandainya Nabi tidak bisa membaca, mungkinkah Allah akan menyuruh Nabi membaca, padahal dalaam surat Al-Baqarah ayat 233 jelas dikatakan,”Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya” Allah tidak akan menyuruh seorang hamba di luar batas kemampuannya, maka Nabi sejatinya dapat membaca. Sedangkan Felix Yanwar Siauw mengatakan Nabi Muhammad menulis sendiri kalimat Tauhid pada bendera beliau, merujuk pada hadist riwayat At-Thabrani . 2) Haikal Hassan, Abdul Syakur Yasin dan felix Yanwar Siauw dalam ceramahnya tidak mencantumkan riwayat dan kitab-kitab yang mereka gunakan sebagai rujukan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: S1 Isvina Zahraya
Date Deposited: 02 Aug 2022 07:44
Last Modified: 02 Aug 2022 07:44
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/11935

Actions (login required)

View Item View Item