Rosidah, Siti Halimatur (2021) : Konsep Embrio dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains Berdasarkan QS. Al-Mu’minun Ayat 12-14 (Kajian Tafsir Al-Misbah dan Relevansinya dengan Ilmu Sains), Skripsi Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora UIN KHAS Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Siti Halimatur Rosidah _U20171072.pdf - Submitted Version Download (4MB) |
Abstract
Manusia adalah sebuah kreasi terbaik dari Allah SWT. yang diciptakan dengan keindahan dan kesempurnaan. Selama ini pembahasan tentang penciptaan manusia telah banyak dijelaskan melalui riset penelitian ilmiah, maka seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan modern sudah saatnya tidak hanya memahami proses penciptaan manusia dalam ilmu sains saja, tetapi juga memahaminya melalui pandangan al-Qur’an, khususnya dalam penafsiran Quraish Shihab dalam kitab tafsir al-Misbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penciptaan manusia dari awal penciptaan hingga terbentuk makhluk yang berbentuk lain yakni manusia. Adapun fokus permasalahan yang akan diteliti adalah: 1) Bagaimana konsep embrio dalam proses penciptaan manusia berdasarkan QS. al-Mu'minun ayat 12-14 dalam tafsir al-Misbah? 2) Bagaimana konsep embrio dalam perspektif ilmu sains? 3) Bagaimana analisis tentang konsep embrio dalam ilmu sains dan relevansinya dengan QS. al-Mu'minun ayat 12-14 dalam tafsir al-Misbah?. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, jenis penelitian ini adalah library research dengan menggunakan metode kualitatif dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif dengan cara menghimpun data yang berkaitan dengan penelitian ini secara sistematis dan objektif. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: 1) Penciptaan manusia berdasarkan QS. al-Mu’minun ayat 12-14 bermula dari saripati yang berasal dari tanah. Kemudian, saripati itu menjadi nutfah yang disimpan dalam rahim. Selanjutnya, nutfah itu menjadi ‘alaqah, lalu dari ‘alaqah menjadi mudghah, kemudian dari mudghah menjadi tulang belulang, lalu tulang-belulang itu dilapisi dengan daging, dan selanjutnya menjadi makhluk lain yang berbentuk yakni manusia. 2) Proses kejadian manusia dalam ilmu embriologi dibagi dalam tiga periode, yaitu periode ovum (pertemuan antara sperma dan ovum), periode embrio (pembentukan organ-organ), dan periode fetus ( periode perkembangan dan penyempurnaan dari organ-organ). 3) Dalam QS. al-Mu’minun, dapat dilihat bahwa periode pertama dalam al-Qur’an adalah nutfah, periode ke-2 adalah ‘alaqah, dan periode ketiga adalah mudhgah. Hal ini, apabila diadakan penyesuaian antara embriologi dan al-Qur’an mengenai proses penciptaan manusia, terlihat bahwa periode ketiga yang disebut dalam al-Qur’an sebagai mudhgah merupakan periode kedua menurut embriologi (periode embrio). Sedangkan periode keempat dan kelima menurut al-Qur’an sama dengan periode ketiga dalam embriologi yang disebut dengan periode fetus.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 02 Aug 2022 07:41 |
Last Modified: | 02 Aug 2022 07:41 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/11950 |
Actions (login required)
View Item |