ROHMAH, EVA ‘AINUR (2020) : Tradisi Pembacaan Tasbih Malam Arafah di Pondok Pesantren Mamba’ul Huda Krasak Tegalsari Banyuwangi (Studi Living Hadis). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
EVA ‘AINUR ROHMAH_U20152006.pdf - Submitted Version Download (8MB) |
Abstract
Pesantren Mamba’ul Huda merupakan salah satu pesantren yang terdapat di Banyuwangi yang menjalankan pembacaan tasbih ada malam arafah. Hal yang melatar belakangi pembacaan tasbih malam arafah ini adalah agar adanya kesadaran bahwa dzikir itu bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja bahkan dalam keadaan apapun serta adanya dawuh atau ijazah yang diberikan oleh Mbah Dul Majid terhadap putra-putri, santri bahkan masyarakat sekitar pondok pesantren. Banyaknya keutamaan yang didapat oleh mereka yang membacanya juga merupakan salah satu latar belakang tradisi pembacaan tasbih ini dilakukan. Fokus penelitian pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana sejarah serta proses pembacaan tasbih malam arafah oleh masyarakat Pondok Pesantren Mamaba’ul Huda Krasak Tegalsari Banyuwangi ? (2) Bagaimana landasan religious pembacaan tasbih malam arafah Pondok Pesantren Mamaba’ul Huda Krasak Tegalsari Banyuwangi ? (3) Bagaimana makna spiritual pembacaan tasbih malam arafah Pondok Pesantren Mamaba’ul Huda Krasak Tegalsari Banyuwangi ? Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui sejarah adanay pembacaan tasbih malam arafah yang hingga sekarang masih terus berjalan, serta proses melaksanakan pembacaan tasbih malam arafah. (2) Mengetahui landasan religious yang digunakan dalam pembacaan tasbih malam arafah. (3) Mengetahui makana spiritual yang terkandung dalam pembacaan tasbih malah arafah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis filed researd (penelitian lapangan) sedangkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukka bahwasannya : (1) Sejarah pasti adanya pembacaan tasbih malam arafah adalah bermula saat Mbah Dul Majid memberikan dawuh kepada putra-putri, santri bahkan masyarakat di Pondok Pesantren Mamba’ul Huda untuk membaca tasbih setiap alam arafah, serta proses pembacaan tasbih ini tidak ada ritual khusus yang dilakukan oleh mereka yang melakukannya, yang terpenting adalah bertawassul. (2) Hadislah yang dijadikan landasan adanya pembacaan tasbih malam arafah, hadis ini terdapat pada kitab Nashaihul ‘Ibad karangan Syekh Nawawi. (3) Kuatnya ilmu, kuatnya rizki, kuatnya derajat menjadi makna spiritual yang terkandung dalam pembacaan tasbih, terlepas dari itu semua mereka yang membaca tasbih malam arafah merasakan bahwa keinginan mereka terkabul seiring dengan berjalannya waktu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 03 Aug 2022 04:15 |
Last Modified: | 03 Aug 2022 04:15 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/11968 |
Actions (login required)
View Item |