STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN AYAT-AYAT RIBA DALAM TAFSIR AL-MANAR DAN TAFSIR IBNU KATSIR

Hamdani, Moh (2022) STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN AYAT-AYAT RIBA DALAM TAFSIR AL-MANAR DAN TAFSIR IBNU KATSIR. Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
SKRIPSI HAMDANI WATERMARK.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Moh. Hamdani, 2022: Studi Komparatif Penafsiran Ayat-Ayat Riba Dalam Tafsir Al-Manar dan Tafsir Ibnu Katsir.

Kata Kunci: Komparasi, Riba, Tafsir al-Manar, Tafsir Ibnu Katsir.

Riba bukanlah suatu hal yang asing bagi kalangan masyarakat karena cukup mempengaruhi. Hal ini tidak dapat dipungkiri dengan maraknya masyarakat yang menggunaan riba sebagai jalan untuk menyelesaikan perekonomiannya. Praktik riba semakin meluas dengan adanya tawaran yang diberikan dari si pemberi pinjaman, tentu saja hal ini ada timbal baliknya dimana salah satu pihak akan dirugikan. Pemahaman riba di kalangan masyarakat ini merupakan salah satu alasan penulis untuk mengkaji kata riba, sehingga dapat diketahui makna dari kata riba.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat riba yang terdapat dalam tafsir al-Manar? (2) Bagaimana penafsiran ayat-ayat riba yang terdapat dalam tafsir Ibnu Katsir? (3) Apa perbedaan dan persamaan dari penafsiran tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan pendekatan maudhu’i komparatif. Merupakan penelitian dan termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan data-data kepustakaan (library research).
Hasil dari skripsi ini yaitu, pada surah al-Baqarah ayat 275 Muhammad Abduh melandaskan penafsirannya kepada pendapat yang dikemukakan Ibnu Abbas bahwa yang dimaksud ‘berdiri’ adalah ‘bangun dari kubur’ ketika bangkit. Dalam surah al-Baqarah ayat 276 Muhammad Abduh berpendapat bahwa maksud dari penghapusan harta riba, bukanlah penghapusan tambahan dalam harta, karena hal ini melawan penyaksian dan pemberitaan. Pada surah al-Baqarah ayat 278 Muhammad Abduh menafsirkan apabila iman kalian sempurna terhadap semua yang datang dari Nabi Muhammad saw termasuk di dalamnya hukum-hukum maka tinggalkanlah sisa riba. Pada surah al-Baqarah ayat 279 menafsirkan bahwa perang Allah terhadap mereka yaitu dengan marah dan murka-Nya. Pada surah al-Baqarah ayat 275 Ibnu Katsir melandaskan penafsirannya kepada pendapat yang dikemukakan Ibnu Abbas bahwa yang dimaksud ‘berdiri’ adalah ‘bangun dari kubur’ ketika bangkit. Pada surah al-Baqarah ayat 276 Ibnu Katsir menfasirkan bahwa Allah SWT menghapuskan riba dan menghilangkannya secara keseluruhan dari tangan pelakunya maupun mengharamkan keberkahan hartanya. Pada surah al-Baqarah ayat 278 Ibnu Katsir menafsirkan bahwa jika kalian orang-orang yang beriman kepada syari’at Allah maka tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut). Pada surah al-Baqarah ayat 279 Ibnu Katsir menafsirkan apabila seseorang telah menerima uang yang dipinjamkannya atau si peminjam telah mengembalikan uang yang dipinjamnya pada waktunya, maka baik si pemberi maupun si penerima tidak saling menzalimi. Muhammad Abduh dan Ibnu Katsir sama-sama menafsirkan bahwa yang dimaksud riba pada surah ali-Imran ayat 130 adalah riba yang berlipat ganda.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mr Moh. Hamdani
Date Deposited: 15 Aug 2022 02:27
Last Modified: 15 Aug 2022 02:27
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12192

Actions (login required)

View Item View Item