Resiliensi Remaja pada Keluarga Single Parent dari Perceraian di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi.

NOVITA, KARMILA (2022) Resiliensi Remaja pada Keluarga Single Parent dari Perceraian di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text KARMILA NOVITA_D20163003.pdf - Submitted Version Download (6MB)

Abstract

Beberapa problematika yang sering muncul dalam keluarga antara lain: problem ekonomi, pendidikan, status sosial, kasih sayang, dan lain sebagainya yang bisa berakhir dengan perceraian. Remaja yang berasal dari orangtua yang bercerai lebih rentan mengalami masalah akademis, masalah bersifat eksternal seperti kenakalan remaja, masalah bersifat internal seperti depresi atau kecemasan. Namun, perceraian orangtua tidak selalu memberikan dampak negatif terhadap anak, perceraian orangtua dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan pshycological well being anak dan remaja. Fokus masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana resiliensi remaja yang berasal dari keluarga single parent dari perceraian di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi? 2) Apa saja upaya yang dilakukan remaja untuk meningkatkan resiliensi di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui resiliensi remaja pada keluarga single parent dari perceraian di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi, 2) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan remaja dalam meningkatkan resiliensi di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan kondensasi data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa remaja pada keluarga single parent dari perceraian di Desa Sukomaju Kabupaten Banyuwangi memiliki resiliensi yang baik. Resiliensi yang baik tersebut bisa dilihat dari beberapa indikator yaitu kesediaan diri untuk melayani orang lain, menggunakan keterampilan hidup, sosiabilitas, memiliki perasaan humor, lokus kontrol internal, otonomi, memiliki pandangan positif terhadap masa depan, fleksibelitas, memiliki kapasitas untuk terus belajar, motivasi diri, kompetensi personal, memiliki harga diri dan percaya diri. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan resiliensi adalah regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, analisi penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan reaching out.

Actions (login required)

View Item