Nasionalisme Perspektif Wahbah Zuẖailî dalam Tafsîr al�Munîr fî al-Aqîdah wa al-Sharî’ah.

ULLOH, HIDAYAT (2021) Nasionalisme Perspektif Wahbah Zuẖailî dalam Tafsîr al�Munîr fî al-Aqîdah wa al-Sharî’ah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
HIDAYATULLOH_U20171079.pdf - Submitted Version

Download (7MB)

Abstract

Tatanan dunia baru dengan berbagai revolusi dan perkembangan problematika umat menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara bangsa terutama peranannya dalam peningkatan kesadaran kebangsaan melalui faham nasionalisme. Kekuatan nasionalisme sebagai ide kebangsaan kemudian menjadi alternatif dalam meningkatkan jiwa-jiwa nasionalis, terutama dalam peningkatan karakter individu bangsa. Nasionalisme dengan dasar kebangsaan lambat laun berusaha dikorelasikan dengan konsep syariat yang religius, dan pada akhirnya akan menjadi nasionalisme agamis yang sesuai dengan al-Qur’an dan hadis. Fokus penelitian ini memuat tiga pembahasan, yakni: 1) menilik konsep nasionalisme menurut Wahbah Zuẖailî, 2) mengetahui pengaruh konsep nasionalisme Wahbah Zuẖailî dalam tafsir al-Munîr fi al-‘Aqîdah wa al-Sharî’ah wa al-Manhaj, dan 3) mengetahui implikasi penafsiran Wahbah Zuẖailî terhadap ideologi sosial di Indonesia. Menggunakan metode pendekatan desktiptif-analisis dengan jenis penelitian pustaka (Library Research), yang berusaha memaparkan segala aspek yang terkandung dalam tafsir al-Munîr fi al-‘Aqîdah wa al-Sharî’ah wa al�Manhaj, pengaruh dan implikasinya. Penelitian ini memperoleh kesimpulan: Pertama, Nasionalisme religius Wahbah Zuẖailî menyatakan agama bukan acuan dalam menegakkan prinsip�prinsip nasionalisme, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, komitmen saling merawat dan menjaga, kesamaan hak dan kewajiban, prinsip toleran, serta hidup bersama di bawah naungan undang-undang yang sah. Kedua, pengaruh pemikiran Wahbah Zuẖailî memaknai nasionalisme terlepas kapabilitas keilmuannya di bidang fikih kebangsaan yang moderat dan sangat komprehensif, latar belakang sosial politik bangsanya yang sedang megalami konflik memaksanya lebih sensitif dan solutif. Ketiga, implikasi pemikirannya pada ranah kebangsaan mampu menjadi alternatif bagi negaranya dan bagi negara demokratis pada umumnya layaknya Indonesia, yakni moralitas harus menjadi dasar mutlak bagi negara, kesadaran kolektif, pemberdayaan ukhuwah bashariyah, dan peningkatan jiwa ukhuwah waṭaniyah. Wahbah Zuẖailî sebagai tokoh pemikir nasionalis melalui berbagai karya yurisprudensial tentang hukum syari’at dan bangsa menyikapi nasionalisme dengan sangat bijaksana. Latar belakang sosial dengan keadaan negara yang sedang mengalami konflik kebangsaan menjadikan pola pikirnya lebih peka dalam membangun bangsa. Secara masif, melalui pemikiran ini diharapkan mampu menciptakan negeri yang harmonis bagi negara-negara demokratis seperti Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 19 Aug 2022 02:19
Last Modified: 19 Aug 2022 02:19
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12373

Actions (login required)

View Item View Item