MUSTOFA, ACH DIMYATI (2020) Tradisi Mewadahi Air Hujan di Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember (Studi Living Hadis). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
ACH DIMYATI MUSTOFA_U20162019.pdf - Submitted Version Download (5MB) |
Abstract
Tradisi Mewadahi Air Hujan merupakan tradisi yang sudah lama ada di Desa Sumberlesung masih berlangsung hingga masa kini. Penelitian ini fokus untuk mencari nilai-nilai dan pemaknaan air hujan di desa Sumberlesung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian living hadis. Tradisi ini mengarah kepada saat terjadi hujan. Hasil Air yang diwadahi disebut dengan Aing Rahmat. Dalam fenomena ini terdapat hadis-hadis yang dijadikan landasan. Aing Rahmat masyarakat mempercayai dengan menggunakan air itu ketika menghadapi suatu permasalahan yang terbesar dalam hidupnya seperti menikah, merantau dan akan menghadapi ujian sekolah dengan izin Allah swt akan dipermudah. Sebagai titik fokus Penelitian ini adalah: 1). Bagaimana sejarah tradisi mewadahi air hujan dan transmisi hadis ? 2). Bagaimana praktik tradisi mewadahi air hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember ? 3). Bagaimana pemahaman masyarakat Desa Sumberlesung tentang tradisi mewadahi air hujan ? Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan sejarah tradisi mewadahi air hujan dan transmisi hadis. 2). Mendeskripsikan bagaimana masyarakat Desa Sumberlesung memaknai praktik tradisi mewadahi air hujan. 3). Mendeskripsikan pemahaman masyarakat Desa Sumberlesung tentang tradisi mewadahi air hujan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan dengan subjek penelitian menggunakan purposive sampling dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, jenis penelitian lapangan living hadis. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, pengecekan ulang dan metode agar mendapatkan data yang kredibel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Tradisi mewadahi air hujan diperkirakan bermula dan berkembang pada saat masyarakat buta pengetahuan (awwam) dan akhirnya cuma tunduk dan patuh pada perintah Kyai agar diberikan keselamatan dunia akhirat. 2). Proses tradisi mewadahi air hujan, dimulai dari menyiapkan wadah yang suci untuk dijadikan tempat wadah ketika terjadi hujan, kemudian mewadahi air hujan yang turun langsung ke wadah tersebut dan hasil mewadahi air hujan itu disebut Aing Rahmat. 3). Dari semua pandangan masyarakat semua sepakat bahwa tradisi ini adalah tradisi yang positif dan harus tetap di lestarikan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 05 Sep 2022 09:25 |
Last Modified: | 05 Sep 2022 09:25 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12899 |
Actions (login required)
View Item |