IRFAN SAMA, MASTER MUHAMMAT (2020) Iddah Dalam Al-Qur’an (Studi Tematik Ilmi Dalam Tafsir Al-Jauhar.). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
MASTER MUHAMMAT-IRFAN SAMA_U20161061.pdf - Submitted Version Download (4MB) |
Abstract
Di dalam al-Qur’an terdapat banyak isyarat-isyarat ilmu pengetahuan, menurut Muhammad Qutb, isyarat tersebut sengaja diletakkan dalam al-Qur’an untuk memperkenalkan kekuasaan tuhan yang tak terhingga. Al-Qur’an memuatkan lebih dari 700 ayat yang berkaitan dengan ilmu kealaman. Dari titik tolak inilah yang menjadikan tafsir dengan perspektif ‘ilmi sangat pesat pada abad-abad akhir ini seiring dengan kemajuan dalam bidang sains. Di antara 700 ayat ini, termasuk juga pembahasan tentang ‘iddah .Allah telah memerintahkan agar wanita yang ditalak atau ditinggal mati suaminya untuk melakukan ‘iddah .‘Iddah memilki hikmah tersendiri baik dari aspek sosial maupun aspek sains .Penjelasan tentang hikmah ‘iddah dari aspek sains dapat ditemukan dalam penafsiran ayat-ayat ‘iddah khususnya dalam tafsir yang bercorak ‘ilmi seperti kitab al-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm karya Tantawi Jauhari . Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian adalah 1. Bagaimana wawasan Tantawi Al-Jauhari tentang ‘Iddah dalam Tafsir al-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm? 2 .Bagaimana Analisis ‘Iddah dalam Tafsir al-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research )yaitu penelitian dengan mengumpulkan data-data dengan menggunakan dokumen terkait .Dalam hal ini yang menjadi data primer adalah kitab al-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm karya Tantawi Jauhari . Sedangkan untuk sumber sekunder adalah artikel, maupun tulisan ilmiah, baik tentang Tantawi Jauhari, kitab tafsirnya serta tentang ‘iddah . Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa ‘iddah dinformasikan dalam kitab al-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm menjadi empat jenis yaitu 1.‘Iddah wanita yang ditalak berjumlah 3 quru’2 .‘Iddah wanita yang ditinggal mati suami yaitu 4 bulan 10 hari 3.‘Iddah wanita yang belum digauli( tidak mempunyai ketetapan ‘Iddah )4.‘Iddah wanita yang hamil sampai melahirkan , wanita yang menopause dan belum baligh adalah 3 bulan .Tanthawi menjelaskan dalam kitabnya bahwa setiap dari jenis ‘Iddah mempunyai urgensi atau hikmah tersendiri yaitu :adalah untuk menjaga nasab keturunan, mengetahui kekosongan rahim, menjaga kesehatan dan menjaga hak suami untuk ruju’ kepada isteri yang diceraikannya .Adapun urgensi ‘iddah bagi wanita yang ditinggal mati oleh suaminya adalah untuk menjaga menjaga adab terhadap kepergian suaminya karena mempercepatkan pernikahan setelah ditinggal mati suami itu adalah hal yang kurang sopan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 09:08 |
Last Modified: | 07 Sep 2022 09:08 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12939 |
Actions (login required)
View Item |