Tradisi Khatmil Qur’an Nyewu Orang Meninggal (Studi Living Qur’an di Tamansari Wuluhan Jember)

ROSYADI, M. BAHRUDIN (2020) Tradisi Khatmil Qur’an Nyewu Orang Meninggal (Studi Living Qur’an di Tamansari Wuluhan Jember). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
M. BAHRUDIN ROSYADI_U20161029.pdf - Submitted Version

Download (5MB)

Abstract

Tradisi Khatmil Qur’an yang terjadi di desa Tamansari ini merupakan bentuk interaksi umat islam dengan al-Qur’an. Munculnya kegiatan ini karena selain dari tokoh terdahulu sebagai warga NU yang ditradisikan sampai sekarang, juga adanya kesadaran religius khususnya dari warga NU sendiri. Membuat peneliti tertarik untuk mengkajinya karena memiliki keunikan yang berbeda dengan biasa dilakukan oleh warga NU seperti yasinan, tahlilan, dan istighosah yang biasa dibaca untuk orang meninggal. Sehingga hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan tentang bacaan, waktu pelaksanaan, dan alasannya mengadakan kegiatan Khatmil Qur’an ini. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan tradisi Khatmil Qur’an nyewu orang meninggal di Tamansari Wuluhan Jember?, 2. Apa makna tradisi Khatmil Qur’an nyewu orang meninggal di Tamansari Wuluhan Jember? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan untuk pendekatannya menggunakan etnografi. Penentuan informannya menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan deskripsi-eksplanasi. Untuk pengujian keabsahan data menggunakan satu hal yaitu: Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian terdapat dua pokok kesimpulan: 1) terdapat beberapa faktor tradisi ini terlaksana yaitu: karena sudah menjadi tradisi warga NU dan Hajat yang timbul dari orang yang melaksanakannya. Dan susunan acara antara lain yaitu: Niat, salam, sambutan, Tawassul, penyebutan Nama Mayit dan Ahli Kubur, pelaksanaan Khatmil Qur’an, Tahlil, Doa dan salam. Untuk Pembacaan menggunakan teori bin nadhor dengan melalui proses Simai 2) pemaknaan yang muncul dari Tokoh dan Masyarakat/Jamaah itu sendiri ialah syiar Islam, menghidupkan hati yang mati dengan al-Qur’an, tabarruk, dan Doa. Sedang peneliti menangkap dari pengumpulan data dan dasar-dasar temuan makna yang terkandung dalam tradisi itu ialah shadaqah sebagai tabarruk untuk mayit, syiar, dan doa.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 08 Sep 2022 02:15
Last Modified: 08 Sep 2022 02:15
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12970

Actions (login required)

View Item View Item