Konsep Mualaf Dan Keutamaannya Dalam Al-Qur’an

KAMIL, RIDWAN (2021) Konsep Mualaf Dan Keutamaannya Dalam Al-Qur’an. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
RIDWAN KAMIL_U20161031.pdf - Submitted Version

Download (7MB)

Abstract

Kata mualaf adalah orang non muslim yang baru saja memeluk agama islam dan dalam arti bahasa mualaf diartikan orang yang dijinakkan hatinya agar masmemeluk agama islam (bagi orang non-muslim), atau agar ia semakin kokoh keimanannya terhadap agama islam (bagi orang muslim). Terkait Kontekstualisasi tentang keutamaan menjadi seorang mualaf menjelaskan bahwasanya nabi diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan kepada orang-orang kafir. ketika mereka berhenti dari kekafirannya, dengan cara mereka masuk islam maka akan diampuni dosa-dosa mereka kelak diakhirat dan juga didunia mereka tidak akan terkena hukuman-hukuman yang berlakuk islam. Banyaknya perpindahan agama yang dilakukan oleh beberapa orang khususnya di Indonesia yang menjadi fenomena dan sorotan publik, memberikan motivasi kepada peneliti untuk lebih mengenal sebutan dan makna muallaf sendirin sebagaimana penjelasan dalam Al-Qur’an. Fokus penelitian dalam skripsi yang kami angkat disini menjelaskan tentang bagaimana pembacaan terhadap teks ayat tentang konsep mualaf dan keutamaannya, bagaimana pembacaan terhadap konteks ayat tentang konsep mualaf dan keutamaannya, dan bagaimana pembacaan terhadap kontekstualisasi ayat tentang konsep mualaf dan keutamaannya kontekstualisasi terhadap pemahamankonsep mualaf dan keutamaannya dalam Al-Qur’an. Dengan tujuan untuk menjelaskan bagaimana teks ayat menjelaskan tentang konsep mualaf dan keutamaannya, bagaimana konteks ayat menjelaskan tentang konsep mualaf dan keutamaannya dan bagaiamana kontekstualisasi ayat dalam memahami konsep mualaf dan keutamaannya dalam Al-Qur‘an. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Reseach) yang,bersifat kualitatif. Didalam metode kualitatif, peneliti mengkaji berbagai literatur, dan menggunakannya untuk menjelaskan apa yang terjadi didalam penelitiannya, sekaligus pula mendapatkan jawaban dari berbagai hal yang ditemukan selama penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan judul dan data sekundernya adalah kitab tafsir dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun analisis data, peneliti merujuk kepada Miles and Huberman, didalam metodologi kualitatif harus memiliki tiga langkah. Yaitu : data reduction, data display, dan data verification. peneliti mamakai metodologi penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Dari hasil pembacaan terhadap pemahaman teks, konteks, dan kontekstualisasi ayat tentang konsep mualaf dan keutamannya. Telah peneliti temukan bahwa teks ayat tentang mualaf terdapat dalam kandungan QS. At-Taubah : 60 yakni al-mu’allafah qulũbuhum berarti orang-orang yang hatinya dijinakkan, ditaklukkan dan diluluhkan. Terkait dengan teks tentang keutamannya menjadi seorang mualaf sebagaiaman Firman Allah dalam QS. al-Anfal ayat : 38. Konteks ayat tentang konsep mualaf menjelaskan bahwa Ayat-ayat sebelumnya menggambarkan bahwa ada seorang munafik yang keberatan tentang pembagian Nabi Saw, maka turunlah ayat QS. At-Taubah : 60. Terkait dengan konteks ayat tentang keutamannya menjadi seorang mualaf, dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya Allah memberitakan tentang perilaku-perilaku orang kafir yang telah dengan suka rela membelanjakan hartanya untuk menutupi kebenaran yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Kontekstualisasi tentang konsep mualaf, Kata mualafatuh qulubuhum memiliki arti“orang-orang yang Allah luluhkan hatinya dengan dijadikannya ia sebagai salah satu golongan penerima zakat, agar ia luluh hatinya untuk dapat memeluk agama islam (bagi orang non-muslim), atau agar ia semakin kokoh keimanannya terhadap agama islam (bagi orang muslim). Terkait Kontekstualisasi tentang keutamaan menjadi seorang mualaf menjelaskan bahwasanya nabi diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan kepada orang-orang kafir. ketika mereka berhenti dari kekafirannya, dengan cara mereka masuk islam maka akan diampuni dosa-dosa mereka kelak diakhirat dan juga didunia mereka tidak akan terkena hukuman-hukuman yang berlaku.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 08 Sep 2022 09:08
Last Modified: 08 Sep 2022 09:08
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12999

Actions (login required)

View Item View Item