Tradisi Tolak Balak Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Pada Tahun 1950-1960.

HANDAYANI, SOFIAH SRI (2020) Tradisi Tolak Balak Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Pada Tahun 1950-1960. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
SOFIAH SRI HANDAYANI_U20164041.pdf - Submitted Version

Download (3MB)

Abstract

Tradisi Tolak Balak di pondok pesantren Nurul Jadid merupakan sebuah tradisi mengelilingi pondok pesantren sambil membaca burdah dengan melakukan beberapa ritual tertentu dan dijadikan sebuah tradisi yang masih dijalankan hingga saat ini. Tradisi ini didasari oleh keadaaan santri yang kala berjumlah kurang lebih tiga puluh sedang dilanda penyakit yang hampir diderita oleh seluruh santri. Penyakit yang melanda pada santri dikenal dengan penyakit To’on (Tha’un), suatu penyakit menular dan mematikan sehingga dianggap sangat berbahaya jika penderita tidak segera disembuhkan. Fokus penelitian ini adalah: Peristiwa yang menjadi latar belakang munculnya tradisi ritual Tolak Balak dari tahun 1950-1960 di pondok pesantren Nurul Jadid?, dan Apa yang dimaksud relevansi tradisi ritual Tolak Balak terhadap santri pondok pesantren Nurul Jadid?. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peristiwa yang menjadi latar belakang munculnya tradisi Tolak Balak dari tahun 1950-1960 di pondok pesantren Nurul Jadid dan mendeskripsikan relevansi tradisi Tolak Balak terhadap santri pondok pesantren Nurul Jadid. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui tahapan�tahapan heuristik mengumpulkan sumber-sumber sejarah dengan cara wawancara dan arsip-arsip, verifikasi (Kritik Sumber), interpretasi, dan historiografi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan historis. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 2 macam teori yakni: teori challenge (tantangan) and response (jawaban) milik Arnold J. Toynbee untuk menjelaskan peristiwa yang menjadi latar belakang tradisi Tolak Balak dari tahun 1950-1960 dan teori interaksionis simbolik milik Herbert Blumer untuk menjelaskan relevansi tradisi Tolak Balak terhadap santri pondok pesantren Nurul jadid. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Peristiwa yang menjadi latar belakang munculnya tradisi Tolak Balak pada tahun 1950-1960 adalah keadaaan santri yang kala berjumlah kurang lebih dari tiga puluh orang sedang dilanda penyakit yang hampir diderita oleh seluruh santri. Penyakit yang melanda pada santri dikenal dengan penyakit To’on (Tha’un) kemudian Sang Kiai memrintahkan santrinya untuk membacakan burdah keliling dengan harapan agar terhindar dari musibah dan marabahaya yang menimpa pada saat itu. 2) Relevansi tradisi Tolak Balak terhadap santri adalah kepercayaan agama. Adapun kepercayaan agama tersebut merupakan salah satu untuk menunjukkan kebahagiaan, kenyamanan, ketentraman dalam melaksanakan kegiatan yang ada di pondok pesantren Nurul Jadid

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 08 Sep 2022 09:08
Last Modified: 08 Sep 2022 09:08
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13001

Actions (login required)

View Item View Item