Mengucapkan Selamat Natal kepada Non Muslim dalam Surah Maryam ayat 33 (Study Komperatif Penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab).

ROFIQI, MUHAMMAD (2020) Mengucapkan Selamat Natal kepada Non Muslim dalam Surah Maryam ayat 33 (Study Komperatif Penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
MUHAMMAD ROFIQI_U20161044.pdf - Submitted Version

Download (4MB)

Abstract

Mengucapkan selamat Natal kepada non Muslim menjadi permasalahan dikalangan para ulama dan mufassir dalam pengucapannya sejak dulu hingga sekarang. Antara yang pro dan yang kontra, masing-masing mempunyai alasan tersendiri salah satunya M. Quraish Shihab sebagai mufassir kontemporer dengan mengajukan QS. Maryam ayat 33. Bahwasanya diperbolehkan mengucapkan selamat Natal kepada non Muslim dengan mengkaji kontektual yang terdapat pada Surah Maryam ayat 33. Fokus penelitian dalam skripsi ini sebagai berikut: (1) Bagaimana penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab terhadap surah Maryam ayat 33? (2) Apa persamaan dan perbedaan penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab terhadap surah Maryam ayat 33 ? (3) Apa hal-hal yang mempengaruhi perbedaan penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab ? Tujuan penelitian (1) untuk mendiskripsikan penafsiran Ibnu Katsir dan Quraish Shihab terhadap surat Maryam ayat 33. (2) persamaan dan perbedaan mufassir dalam penafsirannya. (3) hal-hal yang mempengaruhi perbedaan penafsiran Ibnu Katsir dan Quraaish Shihab. Hasil dari skripsi ini yaitu tentang (1) penafsiran ibnu katsir Dan Quraish Shihab dalam Al Quran surat maryam ayat 33. Dalam penafsiran ibnu katsir hal ini membuktikan akan predikat dirinya sebagai hamba Allah SWT dan Isa adalah makhluk Allah yang hidup dan mati serta dibangkitkan sebagaimana makhluk lainnya, akan tetapi Isa as diselamatkan dari semua fase tersebut yang merupkan fase fase yang paling berat yang dirasakan oleh hamba Allah. Hanya demikian yang tercantum dalam tafsir Ibnu Katsir, yang mana Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini sangat ringkas. Dalam penafsiran Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya beliau menafsirkan ayat ini memisah dari ayat-ayat sebelumnya yang termasuk penutup dari perkataan Nabi Isa as pada kaumnya. Hal ini karena ada indikasi bahwa ayat ini mempunyai tema tersendiri. Setelah itu Quraish Shihab dalam penafsirnya beliau menjelaskan makna kebahasaan yang terkandung dalam ayat tersebut, yakni kata salam. Dalam kitabnya beliau mengungkapkan bahwasanya salam disini berbeda dengan salam pada ayat yang lain. (2) Penulis bandingkan dengan penafsiran Quraish Shihab sangat berbeda jauh, karena beliau dalam tafsirnya (Al-Misbah) menelaah dari segi kebahasaan dan sedikit membahas dari kosa kata yang ada pada ayat, dan mengungkap makna kontekstual yang terkandung dalam ayat. Berbeda dengan penafsiran Ibnu Katsir, yang mana dalam menafsirkan tanpa mencari makna pada konteks ayat, dan banyak mengacu pada mufassir. (3) Dengan dilahat dari latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, metode dan corak, dan perbedaan masa/zaman sangat mempengaruhi perbedaan kedua mufassir Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab dalam menafsiri surah Maryam ayat 33, yang mana beliau dengan mempunyai sosio kultural yang berbeda maka wajar jika hasil pemikiran mereka juga berbeda.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 12 Sep 2022 12:03
Last Modified: 12 Sep 2022 12:03
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13040

Actions (login required)

View Item View Item