Penyaliban Isa Al Masih dalam Al-Qur’an (Studi Pemikiran Kontekstual Abdullah Saeed)

Khoirot, Siti Khozinatul (2021) Penyaliban Isa Al Masih dalam Al-Qur’an (Studi Pemikiran Kontekstual Abdullah Saeed). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Siti Khozinatul Khoirot_082142005.pdf - Submitted Version

Download (4MB)

Abstract

Isa Al Masih / Yesus Kristus, kisah penyalibannya menurut Kristen dan Islam memiliki historis yang berbeda-beda. Umat Kristiani meyakini bahwa Isa Al Masih meninggal dalam keadaan disalib karena berkaitan dengan doktrin pengampunan dosa-dosa yang turun temurun diwariskan oleh Adam dan Hawa kepada semua umat manusia. Sedang umat Islam, menjadi dua kubu dalam menyikapi apakah Nabi Isa AS telah wafat atau masih hidup. Abdullah Saeed, seorang pemikir Muslim modern memiliki pendapat bahwa Isa Al Masih telah disalib dan terbunuh. Fokus penelitian dalam skripsi ini untuk mendalami 1) Bagaimana penafsiran Abdullah Saeed terhadap ayat penyaliban dan kematian Isa Al Masih dalam Al�Qur’an?; 2) Bagaimana setting sosio historis Abdullah Saeed Melahirkan penafsiran kontekstual?; 3) Bagaimana implikasi teologis penafsiran tersebut bagi pengembangan dialog antar Muslim dan Kristen?. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), dimana data-data yang dipakai adalah data kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan penyaliban Isa Al Masih dalam Al-Qur’an (studi pemikiran kontekstual Abdullah Saeed). Adapun bentuk penyajian datanya adalah dengan deskriptif-kualitatif metodologi tafsir menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1) Penafsiran Abdullah Saeed cenderung berbeda pendapat dengan para ulama kebanyakan, hal tersebut terjadi karena Abdullah Saeed memiliki metodologi tafsir sendiri yang disebut tafsir kontekstual. Dengan menggunakan berbagai pendekatan yang didasarkan pada akal Abdullah Saeed berpendapat bahwa tidak ada hal yang sulit secara teologis dalam menerima pandangan bahwa Isa telah disalib dan terbunuh. Banyak Nabi lain disebutkan dalam Al-Qur’an yang terbunuh oleh para penentang mereka, dan Isa bukanlah pengecualian. 2) Abdullah Saeed seorang intelektual Muslim yang memiliki corak latar belakang Pendidikan yang ditempuh di Australia dan Saudi Arabia sebagai Ahli Bahasa dan Sastra Arab, hal itu membuatnya memiliki keunikan gabungan pemikiran antara dunia barat dan dunia timur. Serta menjadikan Abdullah Saeed dapat menilai keduanya secara objektif dan menjadikannya seorang cendekiawan yang intelektualis dan humanis. Selain itu Abdullah Saeed merupakan seorang tokoh yang mampu melihat secara kritis dialektis setiap persoalan keagamaan yang sedang terjadi pada zamannya. 3). Pendekatan tafsir kontekstual yang digagas oleh Abdullah Saeed hadir sebagai angin segar yang kemudian membawa perdamaian dan tidak membesar-besarkan perbedaan pendapat antara Muslim dan Kristen. Hal ini terbukti dengan adanya prinsip-prinsip yang Abdullah Saeed terapkan dalam rangka membangun hubungan antar Muslim dan Non Muslim. Yang paling dominan ialah Kembali kepada fitrah manusia diciptakan untuk saling mengenal, menghargai, berbuat baik dan berlaku adil dengan siapapun tanpa melihat perbedaan ras, suku, bangsa bahkan agama sekalipun. Dan dengan adanya perbedaan pendapat antara umat Muslim dan Kristen mulai dari dulu selalu berakhir pada kesimpulan menurut keyakinan masing-masing.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 12 Sep 2022 12:06
Last Modified: 12 Sep 2022 12:06
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13053

Actions (login required)

View Item View Item