Pengembangan Bahan Ajar Balok dan Kubus Berbasis Etnomatematika Dengan Konteks Candi Jolotundo Trawas Mojokerto.

Ningrum, Iid Fitria (2020) Pengembangan Bahan Ajar Balok dan Kubus Berbasis Etnomatematika Dengan Konteks Candi Jolotundo Trawas Mojokerto. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Iid Fitria Ningrum_T20167013.pdf - Submitted Version

Download (14MB)

Abstract

Etnomatematika adalah suatu aktivitas kehidupan dari elemen-elemen masyarakat yang menjai rutinitas, atau ciri khas dari suatu daerah yang memiliki konsep-konsep matematika. Seperti halnya pada candi Jolotundo Trawas Mojokerto merupakan ciri khas dari suatu suatu daerah yang memiliki konsep-konsep matematika. Sehingga candi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menjelaskan proses pengembangan bahan ajar balok dan kubus berbasis etnomatematika dengan konteks candi Jolotundo Trawas Mojokerto. 2) Menjelaskan kelayakan bahan ajar balok dan kubus berbasis etnomatematika dengan konteks candi Jolotundo Trawas Mojokerto yang dilihat dari aspek kelayakan, kevalidan dan keefektifan suatu produk. Untuk mengidentifkasi permasalahan tersebut, peneltian ini menggunakan pengembangan model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementasi, Evaluation), proses ADDIE tersebut dilalui ketika pengembangan produk LKS dikembangkan. Adapun instrumen pengumpulan data menggunakan lembar penilaian bahan ajar, angket respon siswa dan angket respon guru, metode tes. Penelitan ini memperoleh kesimpulan 1) Proses pengembangan bahan ajar balok dan kubus dibagi menjadi beberapa thap diantaranya yaitu; Tahap pertama yang dilakukan ialah tahap Analysis (analisis). Dalam tahap ini terdapat 3 langkah, yaitu (1) Analisis kebutuhan; (2) Analisis karakteristik siswa; dan (3) Analisis Etnomatematika. Tahap ini menghasilkan informasi tentang kurikulum, KD dan KI yang digunakan di SMP Penanggungan Ngoro Mojokerto. Serta peneliti juga mendapatkan bagian dari candi Jolotundo yang dapat diaplikasikan kedalam bahan ajar yang akan dikembangkan. Tahap kedua yang dilakukan ialah tahap Design (perancangan). Tahap ini merupakan tahap penyusunan desain LKS, serta penyusunan desain instrumen. Tahap ketiga ialah Development (pengembangan). Dalam tahap ini dilakukan penilaian oleh para ahli. Dari hasil penilaian tersebut diperoleh penilaian kevalidan dari LKS. Selanjutnya, tahap keempat ialah Implementation (penerapan). Pada tahap ini dilakukan uji coba kepada siswa SMP Penanggungan Ngoro Mojokerto kelas VIII-A dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Sedangkan tahap kelima ialah Evaluation (evaluasi). Pada tahap ini diperoleh hasil penilaian yang digunakan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran. 2) Menurut Van den Nieveen dalam Rachmad menyatakan, bahwa dalam penelitian pengembangan model pembelajaran perlu beberapa kriteria kualias atau kelayakan diantaranya; a) Kevalidan. Kriteria valid terpenuhi karena penilaian dari ketiga validator menghasilkan rata-rata total dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata mencapai 3,2; b) Kepraktisan. Kriteria praktis terpenuhi karena LKS yang dikembangkan mendapatkan nilai rata-rata 3,9 dengan kriteria sangat baik dari angket respon siswa maupun guru yang sudah disebar; c) Keefektifan. Berdasarkan nilai post-test yang diberikan pada tahap uji coba, diperoleh data bahwa sebanyak 69% siswa dinyatakan tuntas. Dari ketiga aspek tersebut dapat diketahui bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak untuk dipergunakan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 14 Sep 2022 08:09
Last Modified: 14 Sep 2022 08:09
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13154

Actions (login required)

View Item View Item