Bakir, Ahmad (2019) Studi Komparasi Analisis Risiko Pembiayaan Rahn Emas Dengan Pembiayaan Rahn Tasjily Di BMT NU Jawa Timur Cabang Sumberasih Probolinggo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Ahmad Bakir_E20151136.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
Abstract
Manajemen risiko sangat penting karena dengan penerapan manajemen risiko, bank atau lembaga non bank dapat mendapatkan nilai tambah (Value added) dan dapat memberikan informasi mengenai potensi kerugian yang dapat dihadapi sehingga dapat mengambil langkah-langkah untuk memetigasinya, dengan cara menyediakan modal yang cukup berdasarkan profil risiko yang dihadapi BMT. Penelitian ini memfokuskan bagaimana manajemen risiko pembiayaan rahn emas di BMT NU Jawa Timur Cabang Sumberasih Probolinggo dan manajemen pembiayaan risiko rahn tasjily serta perbedaan paling mendasar dari pembiayaan Rahn Emas dengan Rahn Tasjily di BMT NU Jawa Timur cabang Sumberasih probolinggo. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui manajemen risiko pembiayaan rahn emas di BMT NU Jawa Timur Cabang Sumberasih Probolinggo dan manajemen pembiayaan risiko rahn tasjily serta perbedaan paling mendasar dari pembiayaan Rahn Emas dengan Rahn Tasjily di BMT NU Jawa Timur cabang Sumberasih probolinggo. Metode Penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kualitatif Diskriptif. Pengumpulan datanya meliputi: metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode informannya menggunakan purposive. Adapun analisis datanya menggunakan analisis deskriptif, keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Dalam mengatasi resiko pembiayaan rahn emas ada tiga tahap, pertama dilakukan pengecekan Emas dengan Air keras, tahap kedua dilakukan pemantauan pergerakan harga Emas pada saat pengajuan pembiayaan dan tahap ketiga dilakukan penaksiran terhadap emas yang akan digadaikan. Dalam menyalurkan pembiayaan rahn tasjily, BMT NU JATIM memiliki tiga hal pertama dilakukan surve secara maksimal. Kedua, analisis secara efektif dan ketiga pengawasan pembiayaan. Rahn emas dalam transaksinya barang gadai (emas) tidak bisa digukan oleh Rohin dan pada hari pengajuan langsung cair pembiayaannya. Sedangkan untuk rahn tasjily jaminan yang digunakan berupa surat hak milik barang, bukan barangnya. Barang jaminan dalam transaksi pembiayaan rahn tasjily masih bisa digunakan oleh pemilik. Pasalnya yang diambil oleh pihak BMT sebagai jaminan adalah surat hak milik barangnya. Terkait proses pencairan pembiayaan menggunakan akad rahn tasjily - kurang lebih 3-5 hari lamanya, sebab pihak BMT masih harus menunggu keputusan pusat
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 29 Sep 2022 08:15 |
Last Modified: | 29 Sep 2022 08:15 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13379 |
Actions (login required)
View Item |