Proses Komunikasi Kerajinan Dandang di Desa Kalibaruwetan Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi

SOLEHA, QOYIMATUS (2020) Proses Komunikasi Kerajinan Dandang di Desa Kalibaruwetan Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
QOYIMATUS SOLEHA_083 144 111.pdf - Submitted Version

Download (5MB)

Abstract

Kerajinan dandang di Desa Kalibaruwetan sudah ada sejak tahun 1965-an silam. Awalnya salah seorang masyarakat Desa Kalibaruwetan khusunya Dusun Tegal Pakis yang bekerja sebagai tukang sol panci keliling yang kemudian berkembang dengan membuat peraaltan masak seiiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya permintaan hingga menjadi seperti saat ini di kenal sebagai kampung sayangan (pengrajin besi). Kerajinan dandang dari Desa Kalibaruwetan kini tidak hanya terkenal di daerah sekitar tapi sudah merambat keseluruh indonesia. Diantaranya wilayah Sulawesi, Kalimantan, Irian Jaya, Florest, Sumba, Bima, Makassar, dan beberapa daerah lainnya. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari terjalinnya komunkasi yang dilakukan oleh pengrajin dengan pemilik dan juga pembeli. Agar komunikasi dapat diterima dengan baik maka diprlukan adanya proses/tahapan komunikasi yang perlu dilakukan dan dijaga antara pengrajin dan pemilik atau pemilik dan pembeli. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana proses komunikasi para pengrajin dalam mengenalkan kerajinan dandang pada masyarakat? 2) Apa hambatan-hambatan dalam komunikasi pengenalan kerajinan dandang pada pengrajin dandang? 3) Bagaimana cara mengatasi hambatanhambatan komunikasi pengenalan kerajinan dandang oleh pengrajin dandang? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui proses komunikasi para pengrajin dalam mengenalkan kerajinan dandang pada masyarakat. 2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam komunikasi pengenalan kerajinan dandang pada pengrajin dandang. 3) Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pengenalan kerajinan dandang oleh pengrajin dandang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian lapangan (field resarch). Penentuan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur, dan wawancara. Teknik analisis data ada tiga tahap yaitu reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi data. Hasil penelitian ini yaitu 1) Proses komunikasi kerajinan dandang di Desa Kalibaruwetan Proses komunikasi bisnis ada enam tahapan yaitu: a) Mempunyai suatu gagasan; Para pengrajin menawarkan produk mereka dengan menjual secara langsung produk, membuka stan sendiri di halaman rumah dan atau menggunakan media sosial sebagai sarana pemesanan maupun menelpon kepada pengrajin untuk dibuatkan barang sesuai pesanan. Dalam hal ini beberapa pelanggan tetap. b). Mengubah menjadi sebuah pesan; Dalam hal ini menawarkan produk ke pada masyarakat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh para pengrajin. c). Menyampaikan pesan; Pengrajin menyampaikan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat sebagai penerima pesan tentang produk baru dari pengrajin maupun yang sudah ada. d).Menerima pesan; Dalam hal ini penerima pesan berhadapan langsung dengan pengirim. Dalam hal ini pembeli sebagai penerima pesan sedangkan pengrajin sebagai pengirim pesan. e) Menafsirkan pesan; Sehingga masyarakat dapat memilih secara langsung apa yang diperlukan dari menafsirkan pembicaraan yang disampaikan oleh pengrajin. f) Memberikan timbal balik; Masyarakat akan memilih sendiri jenis barang yang diinginkan dengan cara membeli atau menolak penawaran dari pengrajin yang dijual oleh mereka. Dan pengrajin mendapatkan untung dari pembelian masyarakat terhadap produk mereka. 2) Hambatan yang dihadapi oleh pengrajin dandang merupakan hambatan kultur dan budaya yang masuk kedalam hambatan personal yaitu hambatan penggunaan Bahasa yang berbeda ketika memasuki pelosok desa yang berada di luar daerah dan turis yang datang tanpa tour guide. 3) Cara mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pengenalan kerajinan dandang oleh pengrajin dandang. Beberapa cara yang digunkan oleh pengrajin dandang sebagai berikut: a) Meminta bantuan dari beberapa anak sekolah. b) Menggunakan penerjemah dari tour guide. c) Menggunakan bahasa isyarat dan alat tulis (kertas atau kalkulator, sebagai alat cepat ketika terjadi tawar menawar) sebagai sarana untuk mempermudah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 29 Sep 2022 03:06
Last Modified: 29 Sep 2022 03:06
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13465

Actions (login required)

View Item View Item