Strategi Adaptasi Penanganan Covid-19 Berdasarkan Pemahaman Karakteristik Pola Keruangan dan Historis di Kota Jember

farizkha, ivan agusta Strategi Adaptasi Penanganan Covid-19 Berdasarkan Pemahaman Karakteristik Pola Keruangan dan Historis di Kota Jember. [Laporan Penelitian]

[img] Text
LAPORAN PENELITIAN_removed.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pandemi Covid-19 saat ini telah menjadi perhatian semua orang di seluruh dunia. Keramaian yang identik dengan perkotaan adalah tempat yang paling rawan dalam penularan Covid-19. Kota Wuhan Cina yang menjadi tempat pertama kali wabah Covid-19 ditemukan dengan jumlah penduduk yang terinfeksi Covid-19 mencapai 80 ribu jiwa merupakan kota terpadat di Cina Tengah yang memiliki luas 8,528 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk mencapai 11 juta jiwa.
Dalam time frame sejarah, Salah satu pandemi di abad 20 dengan korban cukup besar adalah Spanish Influenza atau Flu Spanyol. Pandemi Influenza ini merupakan salah satu pandemi terbesar dalam sejarah umat manusia. Diperkirakan pandemi yang disebabkan oleh virus H1N1 ini, menginfeksi lebih dari 500 juta penduduk, atau sepertiga dari populasi dunia saat itu. Pandemi ini terjadi ketika Perang Dunia I masih berkecamuk, dan diperkirakan membunuh lebih banyak orang ketimbang perang itu sendiri.
Pada umumnya, pandemi Flu Spanyol 1918 di berbagai belahan dunia terjadi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama terjadi pada musim semi, yakni sekitar bulan Maret 1918, dengan jumlah korban yang terinfeksi dan meninggal masih tergolong sedikit. Gelombang kedua terjadi pada musim gugur (September sampai November 1918), dan ini menjadi puncak dari transmisi pandemi ini di seluruh dunia, dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Gelombang ketiga terjadi pada musim dingin (Desember 1918 hingga Februari 1919), di mana penyakit ini masih “mengamuk” di berbagai wilayah. Di Hindia Belanda, pandemi ini baru mulai menyebar di beberapa wilayah di Indonesia Timur, seperti Buton, Ambon, dan Ternate.
Di Indonesia, kasus Covid-19 akumulatif mencapai 1,885,942 jiwa (covid19.go.id, 11 Juni 2021) dan provinsi Jawa Timur merupakan provinsi ke empat dengan jumlah kasus terbanyak. Peningkatan kasus aktif paling banyak adalah periode bulan januari hingga maret. Wilayah Jember juga merupakan salah satu wilayah di Jatim yang tidak terbebas dari pandemi Covid-19. Hingga bulan Juni 2021 terhitung bahwa terdapat 7.059 jiwa masyarakat Jember yang terpapar Covid-19.
Upaya strategi adaptasi perlu dilakukan dalam upaya penanganan wabah ini. Latar belakang perlunya perumusan upaya strategi adaptasi ini menjadi urgentsi dalam riset “Strategi Adaptasi Penanganan COVID 19 Berdasarkan Pemahaman Karakteristik Pola Keruangan dan Historis di Kota jember”. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : 1) pemahaman pola persebaran covid berdasarkan adaptasi model keruangan dengan analisa model gravitasi (tahapan ini dilakukan untuk melihat bagian wilayah mana yang memiliki potensi dampak penyebaran Covid-19 paling besar); 2) analisa pemahaman indikator adaptasi berdasarkan historical frame; 3) perumusan strategi adaptasi penanganan covid-19 di Jember.

Item Type: Laporan Penelitian
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1605 Policy and Administration > 160507 Environment Policy
16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1605 Policy and Administration > 160510 Public Policy
16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1605 Policy and Administration > 160514 Urban Policy
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: ST. MT Ivan Agusta Farizkha
Date Deposited: 24 Oct 2022 01:15
Last Modified: 24 Oct 2022 01:15
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13862

Actions (login required)

View Item View Item