Gofur, M. Abdul (2019) STUDI KOMPARASI PERWAKILAN PERWALIAN DALAM PANDANGAN IMAM TAQIYYUDIN AL HISHNI DAN SYEIKH IBRAHIM AL-BAJURI. Undergraduate thesis, IAIN Jember.
Text
M. Abdul Gofur_S20151050.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
Abstract
Islam maupun negara juga mengatur syarat dan rukun perkawinan. Tanpa terpenuhinya keduanya maka pernikahan tersebut tidaklah dianggap sah. Adapun syarat Dan Rukun pernikahan tersebut diantaranya harus adanya calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi dan ijab kabul. Wali nikah merupakan hal yang menarik untuk dijabarkan, yaitu wali nikah yang telah mewakilkan kepada orang lain dan hadir dalam majelis akad pernikahan. Pada saat muwakkil turut hadir di tempat, " menyaksikan" wakil yang sedang melakukan akad nikah. Maka hal itu dapat mengganggu keabsahan akad nikah. Berdasarkan latar belakang di atas maka fokus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana konsep perwakilan perwalian menurut pandangan Imam Taqiyyudin al Hishni? 2) Bagaimana konsep perwakilan perwalian menurut pandangan Syeikh Ibrahim al-Bajuri? 3) Bagaimana kesesuain antara konsep perwakilan perwalian menurut pandangan Imam Taqiyyudin al Hishni dan Syeikh Ibrahim al-Bajuri dengan hukum positif di Indonesia?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep wali menurut pandangan Imam Taqiyyudin al Hishni, konsep wali menurut pandangan Syeikh Ibrahim al-Bajuri,serta mengetahui kesesuaian konsep perwakilan perwalian menurut pandangan imam Taqiyyudin al Hishni dan Syeikh Ibrahim al-Bajuri dengan hukum positif yang ada di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pustaka (Library Research) yang mana data primer berupa KHI, buku Imam Taqiyyudin yaitu kifayatul akhyar dan kitab kitab Hasyiyah al ‘alamah Syaikh Ibrahim al- Bajuri terkait konsep wali nikah salinan. Metode penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, buku, surat kabar dan lain sebagainya dan metode analisis datanya menggunakan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data dan kesimpulan serta verifikasi. Penelitian ini memperoleh kesimpulan yaitu: 1) imam Taqiyyudin menjelaskan bahwa bila seorang wali telah mewakilkan kepada orang lain untuk melakukan akad nikah lalu wali tersebut juga hadir pada majelis akad, maka pernikahannya dianggap tidak sah. 2) Syeik Ibrahim al-Bajuri menerangkan dalam Kitab Khasiyah al ‘Alamah Syaikh Ibrahim al Bajuri ‘ala Syarhi al ‘Alamah ibn Qsim bahwa tidak sah kehadiran wali yang telah mewakilkan itu apabila dia sebagai saksi. 3) Perbedaan pendapat dari keduanya terletak pada saat kehadiran muwakkil dan muwakkil saat akad berlangsung. Pandangan Imam Taqiyyudin al Hishni dan Syeikh Ibrahim al-Bajuri tentang perwakilan perwalian tidak dibahas dalam hukum positif. Sehingga tidak dapat dipertentangkan bahkan keduanya bisa diakomodir.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 24 Oct 2022 02:27 |
Last Modified: | 24 Oct 2022 02:27 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13869 |
Actions (login required)
View Item |