hatun, Shole (2019) Analisis Komparatif Penentuan UMK Jember Melalui UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan PP No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan Oleh Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) Jember. Undergraduate thesis, IAIN Jember.
Text
Sholehatun_E2015204.pdf - Submitted Version Download (9MB) |
Abstract
Indonesia masih menghadapi banyak masalah seputar tenaga kerja, antara lain masih tingginya jumlah pengangguran, banyaknya pekerja dengan pendidikan minim, dan tuntutan upah minimum. Apabila antara pengusaha dan pekerja terjadi persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan baik, akan mengakibatkan perselisihan diantara pengusaha, serta mendorong timbulnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang dilakukan oleh pengusaha, dan juga memicu aksi mogok kerja dan demontrasi yang dilakukan oleh pekerja. Adapun rumusan masalah yang diteliti meliputi: 1) Seberapa besar trend analysis pelaksanaan penentuan UMK Jember melalui UU No 13 Tahun 2003 dan PP No 78 Tahun 2015?. 2) Bagaimana analisis komparatif penentuan UMK melalui UU No 13 Tahun 2003 dan PP No 78 Tahun 2015?. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui trend analysis pelaksanaan penentuan UMK Jember melalui UU No 13 Tahun 2003 dan dan PP No 78 Tahun 2015 dan 2) untuk mengetahui analisis komparatif penentuan UMK Jember melalui UU No 13 Tahun 2003 dan dan PP No 78 Tahun 2015. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif berupa data sekunder berbentuk data time series. Kemudian, untuk analisis datanya bersifat deskriptif dimana data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dijelaskan dan disimpulkan dari setiap tabel. Kesimpulan dari 1) hasil Trend analysis peramalan UMK Jember pada tahun 2014-2019 melalui UU No 13 Tahun 2003 berdasarkan jumlah KHL mempunyai persentase kesalahan hasil peramalan yang relatif kecil yaitu sebesar 3%. Artinya peramalan tersebut 97% baik untuk dipergunakan. 2) Hasil Trend analysis peramalan UMK Jember melalui PP No 78 Tahun 2015 berdasarkan nilai UMK mempunyai persentase kesalahan hasil peramalan yang relatif lebih kecil yaitu sebesar 1%. Artinya peramalan tersebut 99% lebih baik untuk dipergunakan. 3) Berdasarkan hasil berbandingan trend analysis tingkat kesalahan penentuan UMK Jember dengan melihat nilai kesalahan terkecil antara kedua data tersebut, maka dapat diambil keputusan bahwa penentuan UMK Jember melalui PP No 78 Tahun 2015 adalah yang lebih baik digunakan. Akan tetapi, dalam temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa penentuan UMK Jember melalui PP No 78 Tahun 2015, menyalahi terhadap UU No 13 Tahun 2003. Karena penghitungan UMK yang seharusnya ditentukan berdasarkan standar/survei KHL pada setiap tahunnya, diganti dengan formula/rumus penghitungan upah serta standar/survei KHL ditinjau setiap 5 tahun sekali.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 26 Oct 2022 07:08 |
Last Modified: | 26 Oct 2022 07:08 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/14066 |
Actions (login required)
View Item |