Implementasi Shodaqoh Bagi Perkembangan Moral Anak Usia Dini (Studi Kasus Di TPA Miftahul Ulum Desa Klanting Lumajang)

Amida, Jully (2019) Implementasi Shodaqoh Bagi Perkembangan Moral Anak Usia Dini (Studi Kasus Di TPA Miftahul Ulum Desa Klanting Lumajang). Undergraduate thesis, IAIN Jember.

[img] Text
Jully Amida_D20153033.pdf - Submitted Version

Download (11MB)

Abstract

Shodaqoh merupakan salah satu cara untuk melatih seorang anak untuk perkembangan moral dan shodaqoh merupakan salah satu hubungan hablum minannas yang dapat diajarkan kepada anak sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan moral pada diri seorang anak.. TPA Miftahul Ulum desa Klanting merupakan satu-satunya TPA yang berada didesa Klanting yang memberikan pembelajaran kepada murid-muridnya yang sebagian besar adalah anak-anak yang berusia 5-14 tahun mereka diwajibkan untuk bershodaqoh setiap hari Jum’at. Shodaqoh tersebut berupa uang yang jumlahnya tidak ditentukan oleh pihak pengelola TPA. Fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana implementasi shodaqoh bagi perkembangan moral anak usia dini? 2) Bagaimana interaksi orangtua terhadap anak dalam memberikan pengertian mengenai pentingnya shodaqoh ?3) Bagaimana interaksi guru TPA terhadap murid untuk membiasakan shodaqoh ? Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan implementasi shodaqoh bagi perkembangan moral anak usia dini 2) Untuk mendeskripsikan interaksi orangtua terhadap anak dalam memberikan pengertian mengenai pentingnya shodaqoh. 3) Untuk mendeskripsikan interaksi guru TPA terhadap murid untuk membiasakan shodaqoh Adapun metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian field Research (penelitian lapangan), penentuan subyek menggunakan purposive sampling, teknik pengumpulan data: Observasi, interview, dokumentasi, teknik analisis reduksi data, keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah: 1) Shodaqoh dilakukan secara rutin setiap hari Jum’at, dengan adanya himbauan pada hari kamis dan juga pada tanggal 10 Muharam yang lebih diperuntukan untuk santunan anak yatim. Setelah selesai mengaji murid-murid di ajak untuk membaca dibaiyah dan tahlil terkadang juga diberi cerita-cerita mengenai shodaqoh. Setelah itu murid-murid dipersilahkan untuk memasukkan uang yang mereka bawa kedalam kotak amal. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar anak-anak memiliki kebiasaan bersodaqoh sampai usia dewasa serta mengembangkan kepekaan sosial anak untuk berbagi kepada orang yang kurang mampu. 2) Peran orangtua dalam meningkatkan perkembangan moral juga adalah salah satu faktor keberhasilan seorang anak dalam meningkatkan perkembangan moralnya. peran orang tua untuk memberikan pengertian kepada anak adalah dengan memberikan contoh langsung kepada orang yang meminta-minta (pengemis) dan bagi orangtua yang sibuk bekerja memasrahkan peran tersebut kepada kerabat terdekat seperti kakak, nenek atau saudaranya. 3) Ada tiga stategi yang dilakukan oleh guru yakni bercerita, mengingatkan atau menghimbau kepada murid dan membuat grup whatsapp khusus walimurid. Dari ketiga strategi yang dilakukan oleh guru salah satu strategi yang efektif digunakan yakni model mengingatkan atau menghimbau kepada murid yang dilakukan setiap hari kamis karena kegiatan ini sering berulang-ulang dilakukan oleh pihak TPA di bandingkan dengan model bercerita yang dilakukan dua kali dalam satu bulan dan model mengingatkan melalui whatsapp juga kurang efektif karena tidak semua orangtua memiliki handphone canggih ada juga sebagian dari walimurid tidak memiliki handphone.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 27 Oct 2022 07:14
Last Modified: 27 Oct 2022 07:14
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/14128

Actions (login required)

View Item View Item