“Relasi Gender Dalam Komunikasi Organisasi: Studi Kasus SEMA IAIN JEMBER Periode 2015/2016”

Muhammad, Farhan “Relasi Gender Dalam Komunikasi Organisasi: Studi Kasus SEMA IAIN JEMBER Periode 2015/2016”. [Laporan Penelitian] (Unpublished)

[img] Text
LAPORAN PENELITIAN-FARHAN.pdf

Download (392kB)

Abstract

Sesuai pada kodratnya, manusia diciptakan sebagai makhluk yang “hanief” artinya makhluk yang cinta pada kesucian dan cenderung pada kebenaran, Mengingat tujuan makhluk hidup diciptakan hanya untuk beribadah kepada allah SWT maka perlu kiranya pemahaman yang benar tentang islam. Seperti yang dikatakan Prof. Max Miller (1991: 98) yang dikutip oleh Hadi (2012: 13) islam adalah agama dakwah, artinya pesan islam itu harus disampaikan sebagai kebenaran dan usaha tersebut merupakan tugas suci. Jadi dakwah sebagai proses penyampaian pesan keagamaan (islam) ini merupakan instrumen islam untuk menanamkan nilai kebenaran yang mutlak. Dakwah pun menjadi tanggung jawab setiap muslim untuk mengimplementasikan hukum allah yang akan mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan bagi ummat manusia seluruhnya. Satu sama lain harus saling mengingatkan pada kebaikan dan mencegah pada kemunkaran, tugas suci tersebut menjadi sebuah keharusan dari allah melalui firmannya, QS. Ali imran: 104
Berbicara soal dakwah sudah barang tentu membutuhkan komunikasi dalam mengaplikasikannya, dakwah dan komunikasi merupakan ilmu yang sangat erat kaitannya. Yang dimaksud dengan komunikasi ialah Penyampaian pesan dari seorang komunikator terhadap komunikan, oleh karena itu dapat juga dikatakan bahwa dakwah adalah salah satu bentuk komunikasi dari sekian banyak bentuk komunikasi yang menggunakan materi ajaran islam dan dalam pelaksannaanya dibatasi oleh ketentuan-ketentuan yang ada dalam ajaran islam. Komunikasi melibatkan hubungan antar manusia dan mengharuskan memiliki peserta komunikasi dan persamaan pemahaman untuk mencapai tujuan komunikasi. Persamaan bahasa dan gerak tubuh adalah sarana utama untuk mempengaruhi orang lain begitu pulalah kiranya peran komunikasi didalam sebuah organisasi. Sumber konflik antar perseorangan yang mungkin paling sering terjadi dan dikemukakan adalah buruknya komunikasi, sebab kita menggunakan hampir 70% dari waktu aktif kita untuk berkomunikasi. Menulis, membaca, berbicara, mendengar, sehingga beralasan untuk menyimpulkan bahwa satu dari kekuatan yang paling menghalangi suksesnya pekerjaan kelompok adalah kurangnya komunikasi yang efektif. ( Robbins, 2002:145-146).
Keharusan memiliki persamaan pemahaman untuk mencapai tujuan komunikasi tidak lagi nyata manakala kesalah pahaman terjadi dimana-mana, salah satunya ketimpangan gender, dimana sebagian besar manusia sangatlah salah memahami persoalan gender. Mereka masih menganggap wanita sebagai makhluk tak berguna, tak jauh beda dengan pemikiran orang-orang jahiliyah pada zaman dahulu kala.
Wanita selalu dijauhkan dari hak-hak mereka dan tidak diizinkan untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti laki-laki, baik dikalangan rumah tangga, wilayah pekerjaan, didataran komunikasi dan kelompok maupun perindividual. Begitulah wanita dalam pandangan dunia, mereka sering dianggap inferior dibandingkan laki-laki, sering disebut the second class, bahkan rawan dimanfaatkan dan dieksploitasi. Disitulah amat jelas bahwa terjadi ketidak adilan gender dalam kehidupan masyarakat.
Banyak dikalangan para suami menganggap para istri hanya mampu dalam mengurusi persoalan dapur, melahirkan dan berdandan. Selebihnya seorang istri tidak diijinkan mengurusi persoalan suami mengenai urusan kantor atau hal-hal yang berbau ilmiyah, seorang istri dianggap tidak mampu serta tidak tahu menahu persoalan lain selain persoalan domestik. Jika seorang istri mencoba untuk bertanya hal-hal penting maka seringkali jawaban seperti ini dilontarkan “ ah slalu

ingin tau saja urusan suami, urus saja urusan dapur dan anak ”. hal itu sangat menunjukkan bahwa laki-laki tidak menghargai wanita dan mempercayai seorang istri sebagai partner dalam hidupnya.
Ironisnya seorang laki-laki dalam rumah tangga juga sering menjadikan wanita sebagai alat pelampiasan amarahnya. Semisal pada musim paceklik, banyak kerjaan kantor menumpuk, pikiran suntuk, bisnis pelik, maka seorang istrilah yang menjadi santapan amarahnya tanpa ampun. Demikianlah salah satu penyebab KDRT ( kekerasan dalam rumah tangga ) merajalela disekeliling kita, sehingga kedudukan perempuan benar-benar termarginalkan.
Sebagaimana yang dikutip oleh Mansour Fakih (2007: 15) marginalisasi kaum perempuan tidak saja terjadi ditempat pekerjaan, juga terjadi dalam rumah tangga, masyarakat atau kultur dan bahkan negara. Marginalisasi terhadap perempuan sudah terjadi sejak di rumah tangga dalam bentuk diskriminasi atas anggota keluarga yang laki-laki dan perempuan. Marginalisasi juga diperkuat oleh adat istiadat maupun tafsir keagamaan. misalnya banyak diantara suku-suku di indonesia yang tidak memberi hak kepada kaum perempuan untuk mendapatkan waris sama sekali. Sebagian tafsir keagamaan memberi hak waris setengah dari hak waris laki-laki terhadap kaum perempuan.

Konstruk realitas menunjukkan bahwa seorang perempuan hanya sebagai pemuas nafsu laki-laki saja, perempuan hanya mampu didapur bukan dikantor. Misalnya dalam setiap iklan konstruk yang dibangun didalamnya adalah perempuan selalu memasak, merapikan tempat tidur dan mengurus anak serta suami. Dalam iklan-iklan pun di media menampilkan perempuan selalu berpakaian dengan pakaian seksi atau membuka aurat. Dimana hal tersebut bisa dinikmati banyak penikmat media. Bagaimana bisa fakta sosial tersebut mendarah daging disekeliling kita dengan mudah?

Dalam ranah organisasi kemahasiswaanpun yang berbasis intelektual masih belum mampu menyimpangkan ketidakadilan gender, semisal dalam pembentukan struktur keorganisasian dimana perempuan selalu diletakkan pada

divisi-divisi yang mendekati ranah domestik sperti bendahara yang bertugas mengurus keuangan ketika dibutuhkan saja, menghitung biaya yang dibutukan ketika ada acara-acara formal maupun informal. Bahkan sangat miris sekali ketika sebuah organisasi mengadakan acara-acara cenderung yang menempati posisi atas adalah laki-laki dan perempuan hanya berada ditingkat konsumsi yang hanya bertugas memasak atau mengatur pola makan setiap anggota organisasinya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi sekalian manusia untuk memahami makna komunikasi yang sebenarnya dan makna pesan yang ada dalam komunikasi agar tidak terjadi kesalah pahaman didalam memahami segala hal, yang salah satunya adalah gender itu sendiri.
Kesetaraan gender serta ketimpangan dalam kegiatan komunikasi organisasi yang terjadi dikalangan mahasiswa semakin menarik untuk kita perbincangkan, karena mahasiswa sebagai kaum intelektual dan cendikiawan serta bagian dari suksesor pemerintah harus mengerti dalam melihat sejauh mana peran dan fungsi Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada pasal 28 D ayat 3 juga ditegaskan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
Jadi perlu ditegaskan dalam penelitian ini peneliti akan lebih memfokuskan penelitiannya pada ketimpangan gender dalam dunia organisasi kemahasiswaan intra kampus yaitu senat mahasiswa terutama tentang relasi komunikasi organisasi baik secara formal maupun informal. Maka dengan tegas peneliti mangambil judul “RELASI GENDER DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI SENAT MAHASISWA IAIN JEMBER PERIODE 2015/2016” karena sependek pengetahuan peneliti pembagian peran antara laki-laki dan perempuan masih didominasi kaum laki-laki sehingga muncul hipotesa awal bahwa organisasi ini masih menempatkan perempuan sebagai mahluk tuhan nomer dua. Bagaimana hal itu bisa terjadi dikalangan akademis sedangkan kajian tentang kesetaraan gender serta kajian feminisme sudah menjadi makanan mereka sehari-hari.

Item Type: Laporan Penelitian
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2099 Other Language, Communication and Culture > 209999 Language, Communication and Culture not elsewhere classified
Depositing User: Mr Muhammad Farhan
Date Deposited: 28 Oct 2022 01:00
Last Modified: 28 Oct 2022 01:00
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/14172

Actions (login required)

View Item View Item