Program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember.

VITASARI, DINDA DIAH (2020) Program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember. Undergraduate thesis, IAIN Jember.

[img] Text
DINDA DIAH VITASARI_D20163009.pdf - Submitted Version

Download (15MB)

Abstract

Program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Dan Komunikasi) merupakan sejumlah keterampilan khusus yang dibutuhkan tunanetra sebagai akibat dari hambatan penglihatan yang dimiliki, sehingga memudahkan tunanetra untuk bisa akses dan berinteraksi dengan lingkungan. Melalui program ini diharapkan anak tunanetra dapat bersikap mandiri dan dapat mengurangi ketergantungannya terhadap orang lain baik dalam orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi. Fokus masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana penerapan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan penerapan program kekhususan OMSK (Orientasi Mobilitas, Sosial, dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patang Jember. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanakan program kekhususan OMSK (Orientasi Mobilitas, Sosial, Dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patang Jember. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan, Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Peneliti memperoleh kesimpulan 1) program OMSK dapat meningkatkan kepercyaan diri dalam penguasaan konsep lingkungan serta memudahkan tunanatra beradaptasi dengan teman sebayanya yang awas. Penerapan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) meliputi tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan assesment selama satu tahun. Tahap pelaksanaan meliputi tiga kegiatan yaitu pengembangan kemampuan orientasi mobilitas, pengembangan kemampuan sosial, dan pengembangan kemampuan komunikasi. Pada pelaksanaan program guru menggunakan metode demontrasi, privat, komunikasi interpersonal, serta menggunakan standar berinteraksi dengan anak tunanetra yaitu sentuhan dan berbicara dengan memanfaatkan berbagai clue aksesabilitas di lingkungan sekolah. Pada tahap evaluasi, guru melakukan evaluasi formatif pada proses pelaksanaan dan setelah pembelajaran yang di deskripsikan di rapot siswa: 2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaaan program OMSK dalam mengembangkan konsep lingkungan adalah: kemampuan motorik anak, guru, motivasi, sarana prasarana, orang tua, lingkungan sekolah dan masyarakat, serta kurangnya tenaga pengajar yang linier.Program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Dan Komunikasi) merupakan sejumlah keterampilan khusus yang dibutuhkan tunanetra sebagai akibat dari hambatan penglihatan yang dimiliki, sehingga memudahkan tunanetra untuk bisa akses dan berinteraksi dengan lingkungan. Melalui program ini diharapkan anak tunanetra dapat bersikap mandiri dan dapat mengurangi ketergantungannya terhadap orang lain baik dalam orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi. Fokus masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana penerapan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan penerapan program kekhususan OMSK (Orientasi Mobilitas, Sosial, dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patang Jember. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanakan program kekhususan OMSK (Orientasi Mobilitas, Sosial, Dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patang Jember. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan, Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Peneliti memperoleh kesimpulan 1) program OMSK dapat meningkatkan kepercyaan diri dalam penguasaan konsep lingkungan serta memudahkan tunanatra beradaptasi dengan teman sebayanya yang awas. Penerapan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) meliputi tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan assesment selama satu tahun. Tahap pelaksanaan meliputi tiga kegiatan yaitu pengembangan kemampuan orientasi mobilitas, pengembangan kemampuan sosial, dan pengembangan kemampuan komunikasi. Pada pelaksanaan program guru menggunakan metode demontrasi, privat, komunikasi interpersonal, serta menggunakan standar berinteraksi dengan anak tunanetra yaitu sentuhan dan berbicara dengan memanfaatkan berbagai clue aksesabilitas di lingkungan sekolah. Pada tahap evaluasi, guru melakukan evaluasi formatif pada proses pelaksanaan dan setelah pembelajaran yang di deskripsikan di rapot siswa: 2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaaan program OMSK dalam mengembangkan konsep lingkungan adalah: kemampuan motorik anak, guru, motivasi, sarana prasarana, orang tua, lingkungan sekolah dan masyarakat, serta kurangnya tenaga pengajar yang linier.Program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Dan Komunikasi) merupakan sejumlah keterampilan khusus yang dibutuhkan tunanetra sebagai akibat dari hambatan penglihatan yang dimiliki, sehingga memudahkan tunanetra untuk bisa akses dan berinteraksi dengan lingkungan. Melalui program ini diharapkan anak tunanetra dapat bersikap mandiri dan dapat mengurangi ketergantungannya terhadap orang lain baik dalam orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi. Fokus masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana penerapan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial Dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patrang Jember? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan penerapan program kekhususan OMSK (Orientasi Mobilitas, Sosial, dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patang Jember. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanakan program kekhususan OMSK (Orientasi Mobilitas, Sosial, Dan Komunikasi) dalam mengembangkan konsep lingkungan pada anak tunanetra di SDLB Negeri Patang Jember. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan, Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Peneliti memperoleh kesimpulan 1) program OMSK dapat meningkatkan kepercyaan diri dalam penguasaan konsep lingkungan serta memudahkan tunanatra beradaptasi dengan teman sebayanya yang awas. Penerapan program OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) meliputi tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan assesment selama satu tahun. Tahap pelaksanaan meliputi tiga kegiatan yaitu pengembangan kemampuan orientasi mobilitas, pengembangan kemampuan sosial, dan pengembangan kemampuan komunikasi. Pada pelaksanaan program guru menggunakan metode demontrasi, privat, komunikasi interpersonal, serta menggunakan standar berinteraksi dengan anak tunanetra yaitu sentuhan dan berbicara dengan memanfaatkan berbagai clue aksesabilitas di lingkungan sekolah. Pada tahap evaluasi, guru melakukan evaluasi formatif pada proses pelaksanaan dan setelah pembelajaran yang di deskripsikan di rapot siswa: 2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaaan program OMSK dalam mengembangkan konsep lingkungan adalah: kemampuan motorik anak, guru, motivasi, sarana prasarana, orang tua, lingkungan sekolah dan masyarakat, serta kurangnya tenaga pengajar yang linier.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Mr abdul mangang
Date Deposited: 01 Nov 2022 07:59
Last Modified: 01 Nov 2022 07:59
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/14354

Actions (login required)

View Item View Item