Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso

SUMANTRI, ERFAN (2021) Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso. Masters thesis, IAIN Jember.

Text ERFAN SUMANTRI_0849317018.pdf - Submitted Version Download (33MB)

Abstract

Peran guru pendidikan agama Islam merupakan tenaga inti yang bertanggung jawab langsung atas pembinaan watak, kepribadian, keimanan dan ketaqwaan peserta didik di sekolah. Karena guru pendidikan agama Islam mengupayakan seoptimal mungkin suasana sekolah yang mampu menumbuhkan iman dan taqwa kepada peserta didik melalui berbagai macam kegiatan yang dilakukan secara terprogram dan terstruktur. Dengan demikian, konsep ini akan menghasilkan peserta didik yang sempurna yaitu terbina seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik baik jasmani, rohani, intelektual, sosial, agama dan sebagainya. Fokus dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Bagaimana peran guru PAI sebagai pengajar dalam mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso? (2) Bagaimana peran guru PAI sebagai pembimbing dalam mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso? (3) Bagaimana peran guru PAI sebagai pendidik dalam mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam tentang; (1) Peran guru PAI sebagai pengajar dalam mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso? (2) Peran guru PAI sebagai pembimbing dalam mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso? (3) Peran guru PAI sebagai pendidik dalam mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bondowoso? Pendekatan/teori struktural fungsional (Talcot Parson) membahas prilaku manusia dalam konteks organisasi (masyarakat) dan bagaimana prilaku tersebut berada dalam (dapat mempertahankan) kondisi keseimbangan dalam organisasi/masyarakat. Persoalan mendasar yang dihadapi setiap organisasi sosial adalah b agaimana tetap dapat bertahan dan pola interaksi antar-subsistem yang terjadi didalamnya dapat mempertahankan keutuhan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang sudah diperolah selanjutnya diolah dengan teknik analisis data dengan teknis deskriptif kualitatif yang didalamnya terdapat pengumpulan data, pengembunan data, sajian data dan simpulan data. Kemudian untuk menguji keabsahan data yang diperoleh dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah: Pertama sebagai pengajar a) menyusun jadwal kegiatan keagamaan, membuat rencana program dan membuat matrik perencanaan program, b) dipimpin langsung oleh guru pendidikan agama Islam, tidak pernah memberikan sanksi dan hadir lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, c) membagi peran dan tugas, berkolaborasi dengan guru agama non muslim dan merekap absen peserta didik yang sering terlambat, Kedua sebagai pembimbing a) disampaikan pada saat proses KBM, berdo’a terlebih dahulu dan selalu tepat waktu, b) hasil evaluasi kegiatan keagamaan, membentuk forum belajar dan menggunakan tiga cara yaitu kebiasaan, pendekatan personal dan mendo’akan, c) membuat absensi, bekerjasama dengan guru pendidikan non muslim dan mengecek peserta didik dan Ketiga sebagai pendidik a) melaksanakan kebiasaan yang baik, selalu melibatkan peserta didik yang non muslim, mengajak guru untuk disiplin, b) memberikan bimbingan dan arahan, selalu berpesan kepada peserta didik dan mengajak peserta didik untuk berubah dan c) memberikan peluang untuk menjadi imam shalat, selalu walcome bagi peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik.

Actions (login required)

View Item