HASYIM, YANTO (2020) Pergeseran Makna Kafa’ah dan Implikasinya Terhadap Meningkatnya Angka Perceraian Di Kabupaten Situbondo (Studi Perkara Pengadilan Agama Situbondo). Masters thesis, IAIN Jember.
Text
YANTO HASYIM_083 911 7013.pdf - Submitted Version Download (50MB) |
Abstract
Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang diberikan kepada makhluknya, Islam mengajarkan kepada pemeluknya tentang pernikahan agar manusia bisa hidup secara berpasang-pasangan, dalam pernikahan dianjurkan memilih pasangan yang serasi dan seimbang dalam berapa aspek terutama dalam hal agama yang kita kenal dengan istilah kafa’ah, didalam membangun keluarga ini tidak akan mungkin terbentuk atau terbangun tanpa adanya keseimbangan serta atas dasar kebaikan antara calon suami dan istri. itu sebabnya dalam literatur fiqih kafa’ah (kesetaraan, keseimbangan) menjadi persoalan dan pembahasan yang menarik dan urgen untuk dikaji disetiap masa, disadari atau tidak perceraian bukan hal yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan berumah tangga, banyak persoalan, perselisihan dan percekcokan yang terus-menurus dan berimplikasi terhadap keutuhan rumah tangga sehingga akan terjadi yang namanya Bruken Home dimana pada titik ini akhirnya terjadilah yang namanya perceraian. Perceraian bermula karena adanya sebuah pernihakan, pernikahan terjadi karena adanya persetujuan atas dasar beberapa pertimbangan baik pertimbangan agama, nasab, harta dan kecantikan (kafa’ah), Maka kemudian dibuatlah suatu rumusan masalah bagaimana pergeseran makna kafa’ah dan implikasinya terhadap meningkatnya angka perceraian di Kabupten Situbondo lalu apa faktor bergesarnya makna kafa’ah di Kabupaten Situbondo. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosiologis di dalam metode penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data dengan cara berwawancara, observasi, dokumentasi, dan diskusi terfokus (Focus Group Discussion), sedangkan sumber data penelitian dal hal ini terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Kesimpulannya Pemahaman para tokoh agama terhadap makna kafa’ah di Kabupaten Situbondo terdapat dua Pemahaman 1. secara normatif makna kafa’ah tidak terjadi perbedaan pandangan yaitu sesuai dengan hadist Rasullah SAW. yaitu hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. 2. secara sosiologis berbeda seperti ada yang memaknani keseimbangan, keserasian, kesetaraan, saling memaklumi dan saling memahami, 3. pergeseran makna kafa’ah disebabkan oleh berapa faktor diantaranya fanatisme, pendidikan, status sosial ekonomi sehingga berbentuk kasta sosial dalam kehidupan masyarakat. 4. Sehingga berimplikasi terhadap meningkatnya angka perceraian kabupaten situbondo.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Divisions: | Program Magister > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 18 Nov 2022 02:19 |
Last Modified: | 18 Nov 2022 02:19 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/15110 |
Actions (login required)
View Item |