Pelaksanaan Konseling Sebaya Sebagai Upaya Membangun Rasa Empati Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Panji Situbondo

Masitha Puspasari, Perpustakaan (2022) Pelaksanaan Konseling Sebaya Sebagai Upaya Membangun Rasa Empati Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Panji Situbondo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
PELAKSANAAN KONSELING SEBAYA SEBAGAI UPAYA.pdf

Download (2MB)

Abstract

Rasa empati adalah sikap tolong menolong atau rasa perhatian terhadap orang lain dengan saling menghargai dan mampu bertanggung jawab. Jadi dengan kata lain, empati merupakan sebuah sikap bagaimana individu ikut merasakan perasaan orang lain tanpa mengalaminya sendiri. Empati sangat diperlukan dalam kehidupan bersosial, sebab seseorang tersebut akan lebih peduli terhadap lingkungan sosialnya.
Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana monitoring guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan konseling sebaya sebagai upaya membangun rasa empati siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Panji Situbondo? 2) Bagaimana pelaksanaan konseling sebaya sebagai upaya membangun rasa empati siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Panji Situbondo?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui monitoring guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan konseling sebaya serta mengetahui bagaimana pelaksanaan konseling sebaya sebagai upaya membangun rasa empati siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Panji Situbondo.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara detail fenomena yang terjadi. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Panji Situbondo, dengan mewawancarai kepala sekolah, guru BK dan beberapa siswa di SMP Negeri 2 Panji Situbondo
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Monitoring guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan konseling sebaya sebagai upaya membangun rasa empati siswa yaitu memberikan materi mengenai konseling sebaya, melakukan pelatihan konselor sebaya dan melakukan evaluasi dari proses konseling sebaya. 2) pelaksanaan dari konseling sebaya itu sendiri dilakukan secara spontan tanpa ada paksaan. Dalam prosesnya terdapat beberapa tahap diantaranya tahap pertama yaitu konselor sebaya mendengarkan dan menganalisa permasalahan yang sedang dialami konseli. Tahap kedua konselor mulai merasakan apa yang sedang dialami konselidan membiasakan konseli untuk bersikap kontruktif atas permasalahan yang ada. Tahap akhir berisi tentang keadaan konseli, manfaat dari konseling sebaya dan perubahan sikap yang terjadi pada konseli.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130305 Educational Counselling
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Mis Perpustakaan Masitha Puspasari
Date Deposited: 27 Dec 2022 03:21
Last Modified: 27 Dec 2022 03:21
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/15927

Actions (login required)

View Item View Item