Manajemen penanganan bullying di pondok pesantren walisongo sidopekso kraksaan probolinggo

M. Fahmi, Fahmi (2021) Manajemen penanganan bullying di pondok pesantren walisongo sidopekso kraksaan probolinggo. Undergraduate thesis, UIN KH achmad shiddiq jember.

[img] Text
Skripsi M Fahmi.pdf

Download (3MB)

Abstract

M. Fahmi, 2022: “Manajemen Penanganan Bullying di Pondok Pesantren
Walisongo Sidopekso Kraksaan Probolinggo”.
Kata kunci: Manajemen, Bullying
Pondok Pesantren Walisongo Sidopekso Kraksaan bahwa di pesantren
tersebut terdapat permasalahan yang sering terjadi yaitu perundungan. Ketika ada
kasus bullying di ligkungan pesantren terdapat salah satu santri yang menyendiri
dan bersedih dan ternyata pelakunya adalah teman terdekatnya. Dari perilaku
tersebut menyebabkan santri mengalami hal seperti: menangis, tidak fokus ketika
belajar, menyendiri serta enggan berkumpul bersama teman-temannya.
Fokus dari penelitian ini yakni : 1) Bagaimana Perencanaan Manajemen
dalam Penangaanan Bullying di Pondok Pesantren Walisongo Sidopekso
Kraksaan? 2) Bagaimana Pelaksanaan dalam mengatasi Bullying di Pondok
Pesantren Walisongo Sidopekso Kraksaan ? 3) Bagaimana Evaluasi penanganan
bullying di Pondok Pesantren Walisongo Sidopekso Kraksaan?.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi, dengan
pendekatan penelitian berupa deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari
hasil observasi, wawancara yang sistematis dan dokumentasi sebagai pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perencanaan Kyai telah
menjalankan perannya yakni : 1) Kyai telah melaksanakan pekerjaannya dengan
Baik, dan melakukannya dengan sangat bijak. Adapun peran pengasuh disini ada
dua. Pertama yaitu Responsiveness tingkat Responsive dari orangtua ke anak yang
berupa dukungan dan kehangatan kepada anak. Kedua Demandingnes yaitu
tuntutan dari orangtua kepada anak yang berupa aturan dan konsekuensi atas
pebuatan anak. 2) Dalam pelaksaan penanganan kasus Bullying. Di Pondok
Pesantren Walisongo menggunakan beberapa metode yang digunakan di Pesantren
Walisongo Adalah, Pertama Metode Pendek atan, adalah dalam bentuk memberi
perhatian terhadap Santri. Seperti: ketika seorang santri mendapatkan masalah,
Pengasuh langsung mengambil tindakan dan memberi bimbingan dan perhatian
terhadap santri.kedua, Konsekuensia dalah dalam bentuk Kedisiplinan. Misalnya,
seorang santri berbuat masalah sudah lewat 3x, Pengasuh mengeluarkan surat
Perjanjian dan dikeluarkan dari pesantren. ketiga, Metode khusus (Hukuman)
Adalah, ketika santri berbuat masalah, dan bertindak yang berlebihan kepada
temannya, Pengasuh langsung memberikan Hukuman. Keempat, Metode Kegiatan
adalah metode yang dilakukan dalam bentuk kegiatan sehari-harian. Seperti: shalat
5 waktu, ceramah setiap hari sesudah shalat berjama’ah, dan setiap malam minggu
melaksanakan muhadarah. 3) Dalam evaluasi penanganan kasus bullying Kyai dan
para pengajar menemukan kendala yakni mereka merasa kuwalahan untuk
mengatasi semua permasalahan para santri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1508 Other1503 Commerce, Management, Tourism and Services > 159999 Commerce, Management, Tourism and Services not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: M. Fahmi Fahmi Fahmi
Date Deposited: 28 Dec 2022 03:22
Last Modified: 28 Dec 2022 03:22
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/16106

Actions (login required)

View Item View Item