Komunikasi multikultural di Desa Pancasila Studi Kasus Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

Nadhiroh, Titin (2023) Komunikasi multikultural di Desa Pancasila Studi Kasus Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Titin Nadhiroh_D20181098.pdf

Download (3MB)

Abstract

Titin Nadhiroh, 2022 : Komunikasi Multikultural di Desa Pancasila Studi Kasus di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan
Kata Kunci: Komunikasi Multikultural, Budaya, dan Agama.
Keragaman budaya dan keragaman agama merupakan ciri khas Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi Negara Multikultural yang memiliki beranekaragam suku, budaya dan agama. Agama dan budaya mejadi faktor penting dalam kehidupan bersama di Negara Indonesia. Keragaman agama masyarakat Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan dapat dikategorikan majemuk dalam hal kebudayaan dan keagamaan. Di desa ini terdapat tiga agama yakni Agama Islam, Agama Kristen, dan Agama Hindu.
Fokus masalah yang diteliti adalah 1.) Bagaimana komunikasi multikultural masyarakat Desa Balun dalam menyikapi perbedaan agama? 2.) Bagaimana komunikasi multikultural masyarakat Desa Balun dalam upaya mempertahankan kerukunan di Desa Balun? Tujuan peneliti adalah 1.) Untuk mengetahui bagaimana masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan menyikapi suatu perbedaan dalam satu desa yang mempunyai beberapa budaya maupun agama 2.) Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dalam mempertahankan hubungan yang baik di tengah perbedaan budaya dan agama.
Untuk mengetahui permasalahan tersebut, peneliti ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Peneliti ini memperoleh kesimpulan yakni: Perilaku komunikasi multikultural masyarakat Desa Balun memiliki beberapa faktor Komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, Desa ini berkomunikasi menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Warga Desa Balun memiliki kebiasaan saling berkomunikasi dengan warga yang lain, meski agamanya berbeda dan komunikasinya tergolong sangat baik. Budaya toleransi yang di terapkan desa ini menjadi kebiasaan dalam menyikapi suatu perbedaan. Kemudian komunikasi non verbal yang ada di desa ini yaitu adanya umpan balik (feed back) dari penerimanya. Kemudian upaya yang dilakukan masyarakat dalam mempertahankan hubungan yang baik ada beberapa faktor yaitu faktor kepemimpinan dan faktor kemasyarakatan, dalam faktor kepemimpinan di desa ini ada dua pola kepemimpinan yaitu kepemimpinan formal (aparat desa pemerintahan desa sebagai kepala desa) kepemimpinan informal (pemuka agama). Faktor kemasyarakatan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa ini tidak mengenal adanya perbedaan kelas sosial, perbedaan keyakinan, perbedaan ekonomi dan semacamnya. Komunikasi multikultural masyarakat Desa Balun dalam upaya mempertahankan kerukunan dikarenakan adanya tiga agama yang berbeda, tempat ibadah yang berdampingan, satu keluarga tiga agama, sehingga hubungan sosial dan hubungan keluarga tidak terbatas keyakinan. Ciri khas dari masyarakat Balun adalah dengan gotong royong yang tinggi, tidak ada beda saling membedakan, saling sapa-menyapa, toleransi yang kuat, rama antar warga atau bahkan tamu yang datang ke Desa Balun.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200209 Multicultural, Intercultural and Cross-cultural Studies
Depositing User: Miss Titin Nadhiroh Titin
Date Deposited: 14 Jan 2023 05:41
Last Modified: 14 Jan 2023 05:41
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/17437

Actions (login required)

View Item View Item