TRADISI PAMUGIH DALAM PERNIKAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus Di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso)

Devi, Adinda Kusuma (2023) TRADISI PAMUGIH DALAM PERNIKAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus Di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember.

[img] Text
Adinda Kusuma Devi_S20171020.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tradisi Pamugih yaitu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Ampelan ketika akan mengadakan acara pernikahan. Pamugih adalah seserahan harta yang dibawa oleh pihak calon mempelai pria kepada pihak calon mempelai wanita pada saat pernikahan berlangsung. Adapun barang-barang yang dibawa oleh pihak calon mempelai pria tersebut merupakan perabotan rumah tangga, meja lengkap dengan kursinya, lemari, tempat tidur, alat dapur (piring, gelas, sendok, garpu dan nampan). Seandainya pihak mempelai laki-laki tidak mampu untuk membawa Pamugih tersebut, maka dampak sosial yang akan terjadi bagi laki-laki yaitu akan dikucilkan bahkan dalam tradisi masyarakat Ampelan apabila tidak membawa seserahan bisa memicu ketidak harmonisan dalam rumah tangga pasangan tersebut. Penelitian ini fokus pada: 1) Bagaimana pelaksanaan tradisi pamugih di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso 2) Bagaimana respon masyarakat terhadap tradisi Pamugih di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso 3) Bagaimana implikasinya tradisi pamugih dalam membentuk keluarga sakinah di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso.
Permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasi dengan menggunakan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif dimana menganalisis proses pelaksanaan tradisi pamugih, respon masyarakat tentang tradisi pamugih dan implikasinya terhadap pembentukan keluarga sakinah di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan tradisi pamugih dilakukan pada saat acara pernikahan berlangsung dimana pihak dari keluarga calon mempelai laki-laki datang dengan sanak saudaranya, dengan membawa maskawin untuk perempuan dan pamugih tersebut dilengkapi dengan membawa tumpeng dan berbagai aneka kue, serta dilaksanakannya acara serah terima barang bawaan atau pamugih tersebut. 2) Tradisi pamugih adalah suatu keharusan bagi masyarakat Desa Ampelan agar tetap menjaga kultur budaya desa yang telah berlangsung begitu lama, namun keharusan tradisi pamugih ini juga harus mempertimbangkan kondisi ekonomi dari mempelai pria. 3) Implikasi tradisi pamugih dalam pembentukan keluarga sakinah dilihat dari segi positif yaitu dapat menciptakan keluarga menjadi tenang, damai dan tentram. Sedangkan dari segi negatifnya yaitu dapat menimbulkan pembicaraan yang buruk oleh masyarakat setempat, dan terciptanya ketidak harmonisan dalam sebuah keluarga bahkan memicu kepada perceraian.

Kata Kunci : Tradisi Pamugih, Implikasi, Pembentukan Keluarga sakinah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Ahwal As-Syakhsyiyyah
Depositing User: Adinda Kusuma Devi Adinda
Date Deposited: 16 Jan 2023 08:35
Last Modified: 16 Jan 2023 08:35
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/17623

Actions (login required)

View Item View Item