Perumpamaan seorang Mukmin bagaikan tumbuhan yang baik: Analisis tamsil al-Qur'an ayat 24-25 surat Ibrahim dalam Tafsir Ilmi Kemenag RI

Afif Firdaus, Muchammad Syahrul (2023) Perumpamaan seorang Mukmin bagaikan tumbuhan yang baik: Analisis tamsil al-Qur'an ayat 24-25 surat Ibrahim dalam Tafsir Ilmi Kemenag RI. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Muchammad Syahrul Afif Firdaus_U20181105.pdf

Download (3MB)

Abstract

Muchammad Syahrul Afif Firdaus, 2023: Perumpamaan Seorang Mukmin Bagaikan Tumbuhan yang Baik (Analisis Tamsil al-Qur’an ayat 24-25 Surat Ibrahim dalam Tafsir Ilmi Kemenag RI).

Kata kunci: Perumpamaan; Mukmin; Tumbuhan baik; ayat 24 surat Ibrahim; Tafsir Ilmi

Al-Qur’an tidak dijelaskan secara langsung dalam bahasa ilmiah, sehingga diperlukan analisis lanjutan terhadap makna yang telah disampaikan. Dengan mengkaji ilmu Amtsalil Qur’an, dapat mengetahui tujuan kandungannya serta dapat memberikan banyak hal tersirat di dalamnya yang akan menjadi sumber informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Seperti halnya pada tumbuhan yang banyak digunakan sebagai ilustrasi, simbol, maupun perumpamaan untuk menyampaikan pesan Allah yang mengarah pada Tafsir Sains.

Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1). Bagaimana identifikasi amtsal yang terdapat pada ayat 24 surat Ibrahim?, 2). Bagaimana seorang mukmin bisa diumpamakan dengan tumbuhan yang baik menurut pemahaman Tafsir Ilmi?, dan 3). Bagaimana implementasi amtsal ayat 24-25 surat Ibrahim sebagai antusiasme menjalani hari-hari?.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dengan jenis penelitian library research. Teknik pengumpulan data ini menggunakan metode studi literatur kemudian data dianalisis menggunakan langkah-langkah dari Miles and Huberman.

Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa: 1). Ayat 24-25 surah Ibrahim teridentifikasi amtsal, yang mana pada ayat yang tersebut merupakan amtsal musharrahah karena secara jelas menunjukkan arti sebuah perumpamaan. Yang mana “kalimat thoyyibah” sebagai musyabbah, “pohon yang baik” sebagai musyabbah bih, “akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit” sebagai wajah syabbah, dan huruf “kaf” pada lafadz kasyajaratin sebagai adat tasybih. 2). Dalam Tafsir Ilmi, “kalimat thoyyibah” diartikan dengan orang mukmin, dan “pohon yang baik” diartikan dengan: pertama, Tumbuhan yang memberi manfaat (bermanfaat bagi kelangsungan hidup di bumi), sehingga seorang mukmin yang bermanfaat bagi sesama diumpamakan dengan tumbuhan tersebut. Kedua, Tumbuhan yang gemulai (tidak kaku dan tetap tegak), sehingga seorang mukmin yang tidak kaku dan memiliki sikap toleransi serta tegak dalam menegakkan amr ma’ruf nahi munkar diumpamakan dengan tumbuhan tersebut. Ketiga, Pohon kurma (pohon dengan segala karakter baik), sehingga seorang mukmin yang memiliki karakter-karakter seperti pohon kurma diumpamakan dengan pohon kurma itu. 3). Implementasi ayat tersebut dalam kehidupan nyata yaitu: dengan menanam karakter dari pohon yang baik tersebut dalam diri seorang mukmin sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Muchammad Syahrul Afif Firdaus
Date Deposited: 20 Jan 2023 09:37
Last Modified: 20 Jan 2023 09:37
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/17905

Actions (login required)

View Item View Item