MAKNA HUMANISME DALAM AL-QUR’AN (STUDI PEMIKIRAN GUSDUR)

Lutfia, Nonita Sari (2021) MAKNA HUMANISME DALAM AL-QUR’AN (STUDI PEMIKIRAN GUSDUR). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
BENDEL LUTFIA FIX.pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK
Lutfia Nonita Sari, 2021: Makna Humanisme dalam Al-Qur’an (Studi Pemikiran
Gus Dur)
Kata Kunci: Makna, Humanisme, al-Qur’an, Gus Dur
Skripsi ini membahas tentang Humanisme dalam al-Qur’an menurut pemikir
Islam Abdurrahman Wahid atau yang biasa kita kenal adalah Gus Dur, Humanisme
merupakan paham yang menempatkan manusia sebagai pusat realitas. Manusia
begitu diagungkan karena ia memang merupakan spesies termulia yang memiliki
kecakapan, tidak hanya bersifat teknis, tetapi pula normatif. Sebagai pusat realitas,
manusia memiliki fungsi ganda, yakni sebagai subjek pengolah alam sekaligus objek
tujuan dari pengolahan alam tersebut. Konsep Humanisme Gus Dur yakni yang
paling Universal di dalam Islam adalah ajaran Islam yang meliputi tiga hal yakni
Bertauhid, Bersyariat, dan Menjamin Kesejahteraan Rakyat.
Fokus penelitian dari skripsi ini sebagai berikut : (1) Bagaimana Konsep Gus Dur
tentang Humanisme ? (2) Bagaimana Makna Humanisme dalam Al-Qur’an
Adapun Jenis Penelitian dalam skripsi ini yakni menggunakan metodologi penelitian
kepustakaan (Library Research). Sebuah upaya mencari dan mengumpulkan literatul
yang relevan, kemudian menelaah dengan pokok yang dibahas. Dengan memakai
kajian teori yakni Teori Humanisme dari Jaquete Martain yang dijadikan sebagai
perspektif dalam melakukan analisis, sementara tujuan dari penelitian ini diperoleh
hasil: 1 Kesimpulan yang bisa diambil dari perumusan masalah yang pertama adalah
adalah Konsep Humanisme Gus Dur yakni yang paling universal di dalam islam
adalah ajaran ajaran islam yang meliputi tiga hal yakni Bertauhid, Bersyariat ,dan
Menjamin Kesejahteraan Rakyat. Dari tiga hal mendasar inilah letak dari pemuliaan
gus dur terhadap manusia dan upaya untuk mensejahterakan anak adam setelah gus
dur bertauhid dan bersyariat. maka dari itu kemanusiaan tidak bisa dihubungkan
dengan syariat dan tauhid, begitu pula sebaliknya karena kemanusiaan menjadi amal
bagi keimanan dalam kerangka syariat. Kemanusiaan yang menjadi dasar ketiga
setelah tauhid dan syariat ini Gus Dur landaskan pada peran kenabian Muhammad
Saw sebagai rahmatan lil ‘alamin. Yakni sebagai pembawa kesejahteraan bagi
seluruh alam.
Kedua jika dalam perumusan masalah yang kedua yakni makna Humanisme
dalam Al-Qur’an terdapat banyak seruan tentang manusia dengan segala keindahan
penciptaannya seperti di dalam QS Surah Al-Isra’ ayat 70 terdapat berbagai
keistimewaan yang dimiliki manusia semata-mata karena rahmat Allah yang sangat
begitu luas. Dan di dalamnya telah disebutkan bahwa Allahlah yang memuliakan
dzurriyat Adam atau Bani Adam. Dalam islam telah banyak memberi penekanan
bahwa prinsip ketauhidan pegangan utama hidup. Dan ia menjadi tonggak dari
keseluruhan sikap manusia khususnya umat islam dalam menjalani ibadah dan
muamalah (hubungan sosial). Nilai-nilai kemanusiaan sebenarnya dimulai dari
kepribadian setiap diri manusia untuk kemudian berefek dalam kehidupan sehari
hari.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Cp : 0882334860854
Uncontrolled Keywords: MAKNA HUMANISME DALAM AL-QUR’AN (STUDI PEMIKIRAN GUSDUR)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Lutfia Nonita Sari
Date Deposited: 10 Feb 2023 07:18
Last Modified: 10 Feb 2023 07:18
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/17955

Actions (login required)

View Item View Item