Fasadena, Nova Saha (2020) Otoritas Keagamaan di Media Youtube (Analisis Media Siber pada Komunikasi Dakwah KH. Achmad Muzakki Syah dan KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Nova Saha Fasadena _0829118005.pdf Download (4MB) |
Abstract
Di kehidupan modern ini, youtube hadir sebagai media yang memiliki jutaan viewers. Dengan kondisi seperti itu, kiai sebagai pemilik otoritas keagamaan telah memanfaatkan youtube sebagai media dakwah untuk menjangkau jamaah yang lebih luas. Namun demikian banyak yang menganggap bahwa media siber tersebut justru menggeser peran kiai sebagai pemegang otoritas keagamaan. Untuk itulah peneliti tertarik untuk meneliti K.H. Achmad Muzakki Syah dan K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy sebagai kiai yang memiliki viewers terbanyak setapal kuda. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana otoritas keagamaan K.H. Achmad Muzakki Syah dan K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy dikonstruksi dalam media Youtube? 2) Bagaimana respon Youtuber terhadap dakwah yang ditampilkan K.H. Achmad Muzakki Syah dan K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy? Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana otoritas keagamaan K.H. Achmad Muzakki Syah dan K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy dikonstruksi dalam media Youtube. (2) Untuk mengetahui bagaimana respon Youtuber terhadap dakwah yang ditampilkan K.H. Achmad Muzakki Syah dan K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif sehingga penulis bisa menggambarkan secara detail dan menginterpretasikan data atau gejala yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Dengan menggunakan empat elemen dalam analisis media siber Rulli Nasrullah, (yaitu ruang media, dokumen media, objek media, dan pengalaman), penulis akan menganalisis bagaimana asumsi otoritas keagamaan Kramer, yaitu kesempatan, kekuatan, dan hak dalam dakwah kedua kiai tersebut dalam media siber. Hasil dari penelitian ini berdasarkan analisis media siber adalah bahwa kedua kiai tidak secara langsung menggunakan akun youtube melainkan melalui tim kreatifnya. Perbedaannya, jika dakwah K.H. Achmad Muzakki bersifat spontanitas dan hanya diunggah oleh seorang tim kreatif, sedangkan K.H.R. Azaim Ibrahimy mengkoordinasikan terlebih dahulu dengan beberapa tim kreatif tentang materi dan konsep dakwahnya. Kedua kiai juga tidak berinteraksi langsung dengan viewers-nya melainkan tim kreatif dan tidak ada bayaran secara khusus dari kedua kiai karena tujuan utama hanyalah bentuk pengabdian kepada kiai dan pesantren. Sementara hasil penelitian berdasarkan analisis asumsi otoritas keagamaan Kramer adalah bahwa dalam hal kesempatan, kedua kiai mengakui bahwa youtube adalah media yang tepat untuk menjangkau jamaah dengan lebih luas. Selanjutnya dalam hal kekuatan, kedua kiai sepakat bahwa kehadiran youtube tak akan mempengaruhi kekuatan media pesantren atau pengajian secara tradisional. Terakhir dalam hal hak, terdapat perbedaan dimana K.H. Muzakki tidak menganggap bahwa youtube sebagai ruang publik yang harus dipenuhi haknya. Sedangkan K.H.R. Azaim sebaliknya bahwa selama masyarakat masih menggunakannya maka perlu untuk dipenuhi haknya. Kata kunci: otoritas keagamaan, youtube, media siber.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220499 Religion and Religious Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Program Magister > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 03:30 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 03:30 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/18416 |
Actions (login required)
View Item |