Choiruddin, Ahmad (2019) Peran Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Industri Inti dalam Pembentukan Klaster Usaha Industri Gula Merah di Kecamatan pasirian Kabupaten Lumajang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Ahmad Choiruddin_083144155.pdf Download (4MB) |
Abstract
Gula merah merupakan produk yang menjadi andalan sektor industri di kecamatan pasirian. Kecamatan Pasirian memiliki tiga desa yang menjadi sentra industri gula merah yaitu Bades, Kalibendo dan Gondoruso. Pengembangan produk gula merah perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu dan daya saing produk. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam meningkatkan daya saing yaitu melalui pembentukan klaster industri. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui karakteristik industri gula merah serta mengetahui peran dari tiga pilar utama dalam pembentukan klaster. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimanakah profil industri gula merah di Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. 2) Bagaimana peran tiga pilar utama dalam pembentukan klaster industri gula merah di Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui profil industri gula merah dari berbagai aspek seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, sosial ekonomi dan dampak lingkungan, permodalan serta manajemen keuangan. Tujuan kedua yaitu mengetahui peran serta tiga pilar dalam membentuk suatu klaster. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan analisis deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti memperoleh kesimpulan bahwa: 1) Karakteristik industri gula merah di desa Bades pada aspek produksi masih menggunakan alat sederhana, pemasaran secara satu arah yaitu kepada pedagang tengkulak. Pada aspek sumber daya manusia menunjukkan hal positif yaitu adanya pembagian tugas kerja. Pada aspek sosial ekonomi dan dampak lingkungan, industri gula merah berhasil mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Industri gula merah juga tidak menghasilkan limbah, sehingga tidak merusak lingkungan. Dari aspek finansial, modal usaha rata-rata didapatkan melalui sistem pinjaman kepada pedagang. Hasil perhitungan pendapatan dan penjualan dari tiga informan produsen gula mearh memiliki rata-rata keuntungan Rp 848.867/Minggu. 2) Peran dari tiga pilar utama dalam klaster usaha industri gula merah masih belum optimal. Hal ini karena tidak adanya perguruan tinggi kejuruan yang sangat dibutuhkan oleh klaster guna memberikan umpan balik berupa riset aplikatif dan teknologi tepat guna. Hubungan dua pilar lainnya yaitu pelaku industri gula merah dan pemerintah sudah baik, meskipun masih belum optimal. Kata Kunci: Gula Merah, Sentra Industri, Klaster Industri
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1503 Business and Management > 150306 Industrial Relations |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 07 Feb 2023 07:18 |
Last Modified: | 07 Feb 2023 07:18 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/18515 |
Actions (login required)
View Item |