Ketimpangan Relasi Gender Pada Keluarga Buruh Migran Di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember : Kisah 3 Keluarga Buruh Migran Di Desa Sumbersalak.

Mukaromah, Isnaini Nurhidayatul (2019) Ketimpangan Relasi Gender Pada Keluarga Buruh Migran Di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember : Kisah 3 Keluarga Buruh Migran Di Desa Sumbersalak. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
ISNAINI NURHIDAYATUL MUKAROMAH_D20152002.pdf

Download (4MB)

Abstract

Gender sering kali menjadi tolak ukur masyarakat untuk membedakan peran lakilaki maupun perempuan yang kemudian diidentikkan dengan kerja domestik (perempuan) dan kerja publik (laki-laki). Namun di zaman modern seperti sekarang tak jarang ditemui perempuan juga bekerja seperti laki-laki, mulai dari bekerja di dalam negeri hingga menjadi buruh migran di luar negeri. Walaupun demikian, upah perempuan yang lebih tinggi dan mengerjakan peran yang sama seperti laki-laki nampaknya masih belum melahirkan kesetaraan gender antara suami dengan istri, seperti yang terjadi pada keluarga buruh migran di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Oleh karena itu, fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : 1) bagaimana ketimpangan relasi gender berlangsung dalam 3 keluarga buruh migran di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember? 2) Bagaimana Budaya berkontribusi melahirkan ketimpangan gender dalam keluarga buruh migran di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember? 3) Bagaimana model kesetaraan gender dapat dirumuskan sebagai model pemberdayaan masyarakat di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketimpangan relasi gender dalam 3 keluarga buruh migran, mendeskripsikan kontribusi budaya yang melahirkan ketimpangan gender pada keluarga buruh migran serta mendeskripsikan model kesetaraan gender dapat dirumuskan sebagai model pemberdayaan masyarakat di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Hal tersebut dideskripsikan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Perspektif teoritis yang digunakan untuk menganalisis permasalahan tersebut yakni menggunakan teori antropologi feminis sebagai teori utama dan teori nurture sebagai teori pendukung. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh penemuan bahwa: Pertama, Ketimpangan relasi gender pada keluarga buruh migran terus berlangsung dikarenakan dalam kesehariannya suami/laki-laki masih melibatkan dan menumpukan tugas domestik terhadap perempuan yang merupakan anggota keluarga. Kedua, Sistem pengetahuan terkait bagaimana bersikap dan bergaul kepada suami yang diajarkan oleh orangtua sekaligus menjadi norma di masyarakat telah menyebabkan adanya subordinasi dan stereotip terhadap perempuan sehingga mereka dituntut mengerjakan tugas-tugas keperempuannya. Penempatan perempuan buruh migran di ranah domestik semakin memperkuat persepsi masyarakat bahwa pekerjaan domestik memang hanya mampu dilakukan oleh perempuan sehingga mereka tak perlu memiliki skill untuk bisa bekerja. Ketiga, Perdes DESBUMI dalam programprogramnya membuat masyarakat ketergantungan serta membuat perempuan semakin meyakini stereotip yang selama ini telah diterapkan, sehingga peneliti merumuskan program fathering dan pemberdayaan yang mandiri dan berbasis gender yang dapat dijadikan sebagai model pemberdayaan bagi keluarga buruh migran.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130308 Gender, Sexuality and Education
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 10 Feb 2023 07:41
Last Modified: 10 Feb 2023 07:41
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/18673

Actions (login required)

View Item View Item