Kontroversi Status Basmalah Dalam Salat (Studi Fiqh al-ẖadîts Perspektif Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi’î).

Ali, Abd. Rahman (2015) Kontroversi Status Basmalah Dalam Salat (Studi Fiqh al-ẖadîts Perspektif Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi’î). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Abd. Rahman Ali_082112029.pdf

Download (2MB)

Abstract

Semua ulama sepakat bahwa hadis Rasulullah merupakan sumber Islam kedua setelah al-Qur‟an. Dengan demikian mereka mencurahkan segala kemampuannya untuk menghimpun dan memamahami hadis-hadis tersebut. Namun walaupun hadis yang mereka terima sama-sama dari Rasulullah, tidak jarang terjadi kontroversi dalam memahaminya, salah satu bukti konkretnya adalah kontroversi Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi‟î ketika memahami hadis-hadis tentang membaca basmalah di awal al-Fâtiẖah dalam salat, Imâm Mâlik menganggap basmalah tidak termasuk al-Fâtiẖah sehingga tidak boleh dibaca dalam salat fardu sedangkan Imâm Syâfi‟î berpendapat sebaliknya. Hal itu tidak berhenti di masa Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi‟î saja, melainkan terus menjadi perdebatan sepanjang masa dari generasi ke generasi berikutnya. Mungkin itu terjadi karena persoalan tersebut menyentuh aspek-aspek yang sangat prinsip dalam Islam, yaitu masalah Ibadah dan al-Qur‟an, sebagaimana telah disepakati para ulama bahwa menambah atau mengurangi dari isi al-Qur‟an adalah kufur. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) bagaimana Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi‟î memahami hadis tentang status basmalah dalam salat? 2) kenapa terjadi kontroversi antara keduanya dalam memahami hadis tersebut?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pandangan Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi‟î dalam memahami hadis-hadis yang berkaitan dengan basmalah dan untuk mengatahui lebih jelas kenapa terjadi kontroversi antara keduanya dalam memahami hadis-hadis tersebut. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Adapun analisis penelitian ini menggunakan analisis isi, deskriftif dan komparatif. Kemudian tehnik pengumpulan datanya dilakukan dengan penelusuran terhadap sumber-sumber primer dan sumber lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Penelitian ini mendapatkan kesimpulan: 1) fiqh al-ẖadîts Imâm Mâlik dan Imâm Syâfi‟î tentang membaca basmalah di awal al-Fâtiẖah dalam salat terjadi kontroversi, Imâm Mâlik tidak membolehkan membacanya dalam salat fardu karena basmalah tidak termasuk surat al-Fâtiẖah, sedangkan Imâm Syâfi‟î mewajibkannya, baik dalam salat fardu maupun sunnah karena menganggap basmalah bagian dari surat al-Fâtiẖah 2) Faktor perbedaan fiqh al-hadîts tentang basmalah dalam salat adalah beragamnya redaksi hadis , baik melalui jalur sanad yang sama maupun jalur sanad yang berbeda dan dari jumlah yang banyak tersebut dilihat dari sisi matan atau sanad tidak ada yang qaț’î. dengan demikian hadis-hadis tersebut berpeluang menerima ijtihad ulama yang tentunya antara satu dengan lainya mempunyai metode dan sisi pandang yang berbeda juga.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 14 Feb 2023 06:44
Last Modified: 14 Feb 2023 06:44
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/18758

Actions (login required)

View Item View Item