Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemberian Nafkah Suami Kepada Istri Dari Hasil Mengemis di Jember Kota.

Adhima, Moh. Andika Fauzan (2018) Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemberian Nafkah Suami Kepada Istri Dari Hasil Mengemis di Jember Kota. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Moh. Andika Fauzan Adhima_083 141 052.pdf

Download (4MB)

Abstract

Dalam hal mencari nafkah sendiri (kewajiban suami kepada istri) Islam menganjurkan kita semua agar berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga. Dapat kita ketahui bahwa, mengemis diperbolehkan apabila memang tidak ada jalan lain selain menjadi seorang pengemis asalkan dilakukan secara wajar (tidak mempunyai kemampuan secara fisik maupun akal). Pengemis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: Pertama, kelompok pengemis yang benar-benar membutuhkan bantuan.Secara riil (kenyataan) yang ada para pengemis ini memang benar-benar dalam keadaan menderita karena harus menghadapi kesulitan mencari makan sehari-hari.Kedua, kelompok pengemis gadungan yang pintar memainkan sandiwara dan tipu muslihat.Selain mengetahui rahasia-rahasia dan trik-trik mengemis, mereka juga memiliki kepiawaian serta pengalaman yang dapat menyesatkan (mengaburkan) anggapan masyarakat, dan memilih celah-celah yang strategis. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana proses yang dilakukan para pengemis dalam melakukan aksinya?2) Bagaimana hukum memberi nafkah kepada istri dari hasil mengemis?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses yang dilakukan para pengemis dalam melakukan aksinya, menjelaskan hukum menjadi pengemis dan menjelaskan hukum memberi nafkah kepada istri dari hasil mengemis.Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu dengan observasi (pengamatan) secara langsung terhadap pengemis, interview (wawancara), dan dokumentasi. Penelitian ini memperoleh kesimpulanyaitu:1) Proses yang dilakukan pengemis dalam melakukan aksinya dari beberapa narasumber yang telah penulis wawancara di lokasi penelitian yaitu para pengemis tersebut rata-rata meminta belas kasihan terhadap orang lain dengan bermodalkan baju compang camping, memasang muka melas, dan bergaya seperti orang miskin agar orang-orang merasa iba kepada pengemis tersebut;2)Hukum menafkahi istri dari hasil mengemis diperbolehkan. Namun ketika pengemis tersebut sudah memiliki sandaran hidup, maka pekerjaan mengemis tersebut haruslah ditinggalkan sebab hasil mengemis yang didapat tidaklah halal.Karenahukum menjadi pengemis ada dua yaitu Haram dan Mubah (boleh). Diharamkannya menjadi pengemis karena melakukan penipuan, diperbolehkannya mengemis karena salah satu dari 3 hal yaitu, orang yang sedang menanggung suatu tanggungan, orang yang ditimpa suatu musibah sehingga kehilangan semua hartanya dan orang yang tertimpa bencana.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law
Divisions: Fakultas Syariah > Ahwal As-Syakhsyiyyah
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 22 Feb 2023 03:44
Last Modified: 22 Feb 2023 03:44
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/19035

Actions (login required)

View Item View Item