Perlindungan Hukum Terhadap Anak Hasil Pernikahan Poligami Dengan Jalur Nikah Sirri Melalui Itsbat Nikah Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak

Kusuma, Anita Anggun (2017) Perlindungan Hukum Terhadap Anak Hasil Pernikahan Poligami Dengan Jalur Nikah Sirri Melalui Itsbat Nikah Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Anita Anggun Kusuma_083 131 073.pdf Download (4MB)

Abstract

Pernikahan yang tanpa dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA), pernikahan tersebut dimaksud dengan pernikahan sirri. Pernikahan dalam praktek sirri ternyata juga banyak dilangsungkan dengan model pernikahan poligami dengan berbagai macam alasan dan latar belakang. Dengan akibat melaksanakan pernikahan semacam itu, ketika nantinya dia mempunyai anak dalam perkawinannya dengan istri kedua yang dinikahi dengan jalur sirri, maka akan menemui kesulitan ketika dia akan melakukan upaya-upaya demi kepastian hukum tentang status anaknya, yakni mengajukan permohonan Itsbat Nikah di Pengadilan Agama. Terkadang mereka para hakim Pengadilan Agama di dalam memutuskan permohonan Itsbat Nikah lebih memperhatikan penjelasan UndangUndang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak alinea ke 4 (empat), dan kini undang-undang tersebut telah mengalami perubahan yakni menjadi UndangUndang Nomor 35 tahun 2014. Fokus Penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana upaya mencari perlindungan hukum terhadap anak hasil pernikahan poligami dengan jalur nikah sirri melalui Itsbat Nikah? 2) Perlindungan hukum apa saja yang dapat diperoleh anak hasil pernikahan poligami dengan jalur nikah sirri melalui Itsbat Nikah perspektif undang-undang perlindungan anak? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana upaya mencari perlindungan hukum terhadap anak hasil pernikahan poligami dengan jalur nikah sirri melalui Itsbat Nikah. Dan untuk memahami perlindungan hukum apa saja yang dapat diperoleh anak hasil pernikahan poligami dengan jalur nikah sirri melalui Itsbat Nikah perspektif undang-undang perlindungan anak. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini menggunakan Hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan (library research). Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Sedangkan, teknik analisis yang digunakan peneliti adalah content analysis (analisis isi). Hasil dari penelitian, maka peneliti menghasilkan 2 (dua) kesimpulan ubtuk menjawab 2 (dua) fokus penelitian, yakni: 1.) Upaya yang harus dilakukan dalam mencari perlindungan hukum untuk anak hasil pernikahan poligami dengan jalur nikah sirri yakni dengan mengajukan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama. Yang mana berbeda dengan itsbat nikah biasa, maka untuk itsbat nikah poligami, istri terdahulu harus dijadikan pihak dalam perkara untuk persetujuan berpoligami, kemudian langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya: a.)Mengajukan permohonan izin poligami di Pengadilan Agama setelah suami sudah mendapatkan persetujuan dari istri terdahulu. b.)Setelah disetujui dengan bukti-bukti yang jelas baru bisa mengajukan permohonan Itsbat Nikah demi kepastian hukum sang anak. 2.) Perlindungan hukum yang diperoleh anak hasil pernikahan poligami dengan jalur nikah sirri melalui itsbat nikah perspektif undang-undang perlindungan anak yakni dikeluarkannya akta kelahiran untuk anak yang nantinya akan memberikan perlindungan untuk kehidupan anak kedepannya. Pentingnya sebuah akta kelahiran menurut Undang-Undang untuk dijadikan sebagai alat perlindungan untuk anak, sehingga anak dapat menjalani hidup kedepannya, yakni: a.)Pembuktian Status Keabsahan Seorang Anak; b.)Hak Waris; c.)Identitas Diri; d.)Pedidikan.

Actions (login required)

View Item