Urgensi Komunikasi Antarpribadi Pemangku Kebijakan LAPAS Kelas II B Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana.

Karisna, Nila Noer (2017) Urgensi Komunikasi Antarpribadi Pemangku Kebijakan LAPAS Kelas II B Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Nila Noer Karisna_082131006.pdf

Download (3MB)

Abstract

Komunikasi antarpribadi yang dijadikan sebagai cara penyadaran narapidana oleh petugas pembinaan yang ada di LAPAS Banyuwangi berupa kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan UU NO.12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan yang mengandung pesan persuasif memberikan pengaruh yang besar terhadap keaktifan narapidana dalam melaksanakan kegiatan pembinaan. Semakin aktif narapidana dalam kegiatan maka, akan mendapatkan reward yang berupa remisi masa pidana sehingga narapidana terpengaruh dengan adanya kebijakan yang menyangkut hak-hak narapidana dan semangat dalam proses pembinaan di LAPAS Banyuwangi. Adapun fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah Mengapa Komunikasi Antarpribadi Urgen Bagi Pemangku Kebijakan LAPAS Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana dan Bagaimanakah Pola Komunikasi Antarpribadi Yang Dibangun Oleh Pemangku Kebijakan LAPAS Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana. Tujuan penelitian ini adalah Mendiskripsikan Mengapa Komunikasi Antarpribadi Urgen Bagi Pemangku Kebijakan LAPAS Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana dan Mendiskripsikan Bagaimana Pola Komunikasi Antarpribadi Yang Dibangun Oleh Pemangku Kebijakan LAPAS Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori komunikasi antarpribadi milik Joseph devito dengan menggunakan model komunikasi antarpribadi transaksional. Komunikator yang menyampaikan pesan persuasi dan menimbulkan efek kognitif, efek efektif dan efek behavioral terhadap komunikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif agar hasil penelitian dapat dijelaskan secara jelas dan mendekati makna serta ketajaman analisis logis. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnnya metode analisa data menggunakan deskriptif dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian Urgensi Komunikasi Antarpribadi Pemangku Kebijakan LAPAS Banyuwangi Dalam Menyadarkan Narapidana menyimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi dapat memberikan efek yang signifikan terhadap narapidana dalam menjalani pembinaan di LAPAS Banyuwangi karena komunikasi antarpribadi digunakan sebagai upaya mempengaruhi narapidana, memotivasi narapidana, dan terciptalah kondisi yang tertib. Dan pola komunikasi antarpribadi yang dibangun oleh pemangku kebijakan digunakan sebagai pembangun kesadaran narapidana, penuntun narapidana memiliki kualitas kesadaran beraga Islam, dan mempermudah narapidana dalam persyaratan pembebasan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Ms Retno Amelia
Date Deposited: 10 Mar 2023 08:24
Last Modified: 10 Mar 2023 08:24
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/19993

Actions (login required)

View Item View Item