(Peredaran Bulan dalam Al-Qur’an: Telaah Penafsiran Fakhr al-Dîn al-Râzî dalam Kitab Mafâtîh al-Ghaîb).

Mukarramah, Azizatul (2017) (Peredaran Bulan dalam Al-Qur’an: Telaah Penafsiran Fakhr al-Dîn al-Râzî dalam Kitab Mafâtîh al-Ghaîb). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Azizatul Mukarramah_082 132 032.pdf

Download (4MB)

Abstract

Al-Qur’an yang terdiri atas 6.236 ayat tidak hanya memuat tentang ayatayat hukum, namun juga berbicara tentang ayat-ayat kauniyah agar terdorong manusia untuk melakukan perenungan dan pemikiran sehingga menjadi keniscayaan jika kemudian al-Qur’an dengan temuan baru (sains) mengalami integrasi sebagaimana metode penafsiran saintifik dengan pendekatan ra’yi yang diupayakan oleh Fakhr al-Dîn al-Râzî dalam kitab tafsir Mafâtîh al-Ghaîb. Salah satu tema yang menarik dikupas adalah astronomi yang berfokus pada peredaran bulan, mengingat hal tersebut dijadikan acuan bagi umat Islam dalam pelaksanaan ibadah-ibadah tertentu serta bermanfaat bagi kepentingan duniawi. Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Apa faktor yang melatarbelakangi pemikiran Fakhr al-Dîn al-Râzî dalam kitab tafsir Mafâtîh al-Ghaîb tentang peredaran bulan? 2. Bagaimana penafsiran Fakhr al-Dîn al-Râzî tentang peredaran bulan dalam kitab Mafâtîh al-Ghaîb? 3. Bagaimana urgensi dan relevansi penafsiran Fakhr al-Dîn al-Râzî terkait dengan peredaran bulan dalam kitab Mafâtîh al-Ghaîb dengan konteks sekarang? Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka dengan teknik pengumpulan data metode dokumenter. Sumber data primer peneliti adalah kitab Mafâtîh al-Ghaîb. Analisis data berupa analisis isi yakni dianalisis menurut isinya secara objektif dari data-data yang telah dikumpulkan, baik data primer maupun sekunder. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa: pertama, faktor yang melatarbelakangi pemikiran al-Râzî tentang astonomi tidak lepas dari pengaruh peradaban Yunani Kuno yang berkaitan dengan teori planet, gerakan bulan dan paham geosentris yang mendominasi serta tertanam kuat dalam wawasan manusia ketika itu. Karena tidak semua argumen filosof disepakati, tidak jarang al-Râzî membantah bila tidak sejalan dengan konsep pemikirannya seperti matahari sebagai pusat tata surya, arah peredaran masing-masing planet, posisi, dan kondisi gerakan bulan. Kedua, hakikat bulan: al-Râzî menerangkan kata را ًوْ ُن bagi bulan yang menunjukkan keadaan cahaya yang bersifat relatif sedangkan kata جا ًرا َس ِdan ء ًآَضي ِbagi matahari menunjukkan keadaan cahaya yang bersinar sangat terang. Bulan memiliki orbit luas, berbentuk bulat, posisinya berada di urutan terakhir, arah gerakannya lebih cepat dibanding planet lain yang dimulai dari timur ke barat, dan beredar dengan jumlah 180 kali selama 6 bulan. Bentuk dan aspek bulan: al-Râzi menjelaskan tiga aspek yakni saat terjadi konjungsi, sabit dan oposisi. Fungsi dan hikmah penciptaan bulan: manfaat penciptaan bulan dan peredarannya bagi kehidupan manusia untuk dijadikan perhitungan waktu baik yang berkaitan dengan urusan agama maupun dunia. Peristiwa terbelahnya bulan sebagai mukjizat Nabi Muhammad Saw. Ketiga, urgensi dan relevansi teori peredaran bulan menurut al-Râzî memberikan kontribusi bagi khazanah keilmuan Islam dan pengembangan integrasi-interkoneksi di bidang tafsir, adapun bagi praktis keagamaan umat muslim menjadi salah satu acuan dalam penentuan awal bulan hijriyah dengan metode rukyat al-hilal.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 10 Mar 2023 08:25
Last Modified: 10 Mar 2023 08:25
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20010

Actions (login required)

View Item View Item