Khouf dalam al-Qur’an : Studi Psikoanalisis Sigmund Freud

Avif, Ismi Il (2019) Khouf dalam al-Qur’an : Studi Psikoanalisis Sigmund Freud. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Ismi Il Avif_082 132 007.pdf

Download (2MB)

Abstract

Beragam metode penafsiran yang kini semakin berkembang, memang memberikan kebebasan dalam memahami al-Qur’an dan menafsirkannya. Tetapi, dengan adanya kebebasan tersebut juga memberikan batasan-batasan dalam menafsirkan al-Qur’an. Sehingga penafsiran al-Qur’an terbatas pada sesuatu yang menyangkut salah satunya yaitu perkembangan ilmu pengetahuan. Pada penelitian kali ini akan memberikan kontribusi keilmuan baru dalam menggali al-Qur’an dengan mengimplikasikan teori ilmiah yaitu psikoanalisis yang kemudian fokus pada pembahasan takut yang berawal dari struktur mental dan kepribadian seseorang. Adapun takut yang akan dibahas yaitu ayat-ayat khouf yang memang dibahas secara mendetail dalam al-Qur’an. Hal ini yang kemudian dapat menjadi acuan bagi persoalan akidah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti khouf akan sakaratul maut Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana gambaran umum tentang khouf dan pandangan para ulama tafsir ? 2. Bagaimana pandangan ulama tafsir mengenai kecemasan? 3. Bagaimana implikasi khouf dalam al-Qur’an dan berdasarkan tinjauan Sigmund Frued? Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research) dengan pendekatan historis-psikologis dan menggunakan teknik pengumpulan data metode dokumenter. Sumber data primer peneliti adalah kitab-kitab tafsir yang kaya akan riwayat sebagai referensi khouf dalam al-Qur’an dan juga buku-buku teori psikoanalisis Sigmund Freud. Analisis data berupa analisis isi dan analisis wacana yakni dianalisis menurut isinya secara objektif dari data-data yang telah dikumpulkan, baik data primer maupun sekunder. Kemudian dipahami makna serta pesan yang tersembunyi (laten) di dalamnya. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa: pertama, khouf adalah perasaan takut yang bisa membahayakan diri sehingga akan menimbulkan perasaan cemas kepada mereka yang mengalami ketakutan. Khouf menurut pandangan ulama tafsir adalah ungkapan derita hati dan kegelisahan yang disebabkan terjadinya sesuatu yang dibenci Tuhan yang mungkin terjadi pada seseorang di masa yang akan datang. Kedua kecemasan menurut Frued adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensai fisik yang memperingati orang terhaap bahaya yang akan datang. Ketiga perasaan takut menurut pandangan Sigmund Frued berdasarkan teori kecemasan. Bahwasanya perasaan takut itu timbul karena adanya insting yang merusak dalam jiwa yang mengakibatkan adanya tekanan yang dapat menimbulkan perasaan takut. Pada dasarnya takut itu hanya kepada Allah swt bukan kepada hal yang lain selain Allah swt. Frued menempatkan insting mati dengan sebutan insting merusak. Tujuan insting mati menurut frued adalah mengembalikan organisme pada keadaan inorganik. Karena kondisi inorganik terakhir aalah kematian, maka tujuan terakhir insting mati adalah perusak diri sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 10 Mar 2023 09:44
Last Modified: 10 Mar 2023 09:44
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20031

Actions (login required)

View Item View Item