Makna Buhta>n dan Relasinya dengan Kaum Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut M. Quraish Shihab dan Muhammad Ali Al-S{a>bu>ni> (Studi Komparatif atas Tafsir Al-Mis}ba>h dan Tafsir S{afwah alTafa>si>r).

Kholidah, Nurdiana (2018) Makna Buhta>n dan Relasinya dengan Kaum Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut M. Quraish Shihab dan Muhammad Ali Al-S{a>bu>ni> (Studi Komparatif atas Tafsir Al-Mis}ba>h dan Tafsir S{afwah alTafa>si>r). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Nurdiana Kholidah_082132026.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena melihat fenomena buhta>n masih banyak dilakukan dikalangan masyarakat, khususnya perempuan yang menjadi obyek dari perilaku buhta>n. Dengan demikian masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penafsiran makna buhta>n dan kaitannya dengan kaum perempuan menurut Quraish Shihab dan Ali al-Shabuni?, 2) apa hal-hal yang yang melatarbelakangi perbedaan penafsiran dari keduanya?, dan 3), bagaimana sisi-sisi persamaan dan perbedaan penafsiran Quraish Shihab dan Ali al Shabuni? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research), yang merujuk pada Al-Qur’a>n, tafsir al-Mis}ba>h dan tafsir S}afwah alTafa>si>r. Penelitian ini merupakan penelitian tafsir al-Qur’an dengan pendekatan sejarah yaitu Arkeologi Pengetahuan. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna buhta>n dan relasinya dengan kaum perempuan. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa 1) Quraish Shihab menafsrikan kata buhta>n dalam konteks mahar adalah tuduhan dusta, dalam konteks zina kata buhta>n diartikan dengan kedustaan yang besar lagi tidak masuk akal, dan dalam konteks penisbahan anak kata buhta>n berarti bahan kebohongan. Ali al-Shabuni menafsrikan kata buhta>n dalam konteks pengambilan maskawin adalah dusta, dalam konteks tuduhan zina diartikan dengan mengada-ada, sedangkan dalam konteks penisbahan anak berarti berbohong. 2) yang melatar belakangi perbedaan penafsiran keduanya adalah dari sumber pemikiran yang berbeda. Quraish Shihab dalam pembahasan buhta>n mengambil pendapat Ibnu ‘Aysur dan ali al-Shabuni mengambil pendapat Ibnu Abbas. 3) dalam penafsiran keduanya memiliki kesamaan diantaranya mencantumkan asbab al-Nuzul, memberikan korelasi ayat sebelumnya dengan ayat sesudahnya (munasabah), dan mengutip pandangan beberapa ulama untuk menguatkan pendapatnya

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 13 Mar 2023 07:32
Last Modified: 13 Mar 2023 07:32
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20075

Actions (login required)

View Item View Item