Tradisi Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam Pemakaian Susuk (Studi Kasus di Desa Tegalsari Kabupaten Banyuwang).

Saputri, Tutus (2018) Tradisi Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam Pemakaian Susuk (Studi Kasus di Desa Tegalsari Kabupaten Banyuwang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Tutus Saputri_082142096.pdf

Download (4MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi umat manusia di manapun dan kapanpun mereka hidup. Dengan kata lain, al-Qur’an berlaku untuk semua tempat dan zaman dalam situasi dan kondisi apa pun. Dengan demikian, al-Qur’an harus dipahami dan ditafsirkan sesuai perkembangan zaman, tetapi tidak boleh memaksakan kehendak zaman terhadap al-Qur’an. Fenomena yang terjadi di Desa Tegalsari ini didasari oleh suatu pemahaman serta kepercayaan yang ada sejak dahulu dan masih dilakukan hingga sekarang, sehingga praktik penggunaan ayatayat al-Qur’an dalam pemakaian susuk untuk pengobatan masih marak di tengah majunya ilmu pengetahuan di bidang kedokteran saat ini. Fokus masalah yang yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1).asal-usul susuk itu terjadi. 2). praktik pemakaian susuk. 3). respon masyarakat terhadap susuk. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi terhadap studi Living Qur’an dalam bentuk tradisi penggunaan ayat-ayat al-Qur’an dalam pemakaian susuk, dengan menggunakan metode observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi atas data-data primer terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi penggunaan ayat-ayat alQur’an dalam pemakaian susuk merupakan sebuah upaya atau tindakan yang telah dilakukan sejak dahulu dalam rangka mengobati suatu penyakit dengan perantara susuk, dan penggunaan ayat-ayat al-Qur’an yang diposisikan sebagai mantra atau doa. Awal mula susuk terjadi pada zaman Nabi Daud as. Konon Nabi Daud as mengobati seseorang yang terkena jin dengan menggunakan benda runcing yang terbuat dari emas, dari situlah susuk berkembang diikuti oleh para ulama’ hingga sampai sekarang. Sedangkan fenomena yang muncul khususnya di Desa Tegalsari ini tidak lain disebabkan oleh pemahaman para tokoh Islam dalam memahami makna ajaran yang dipelajari dalam kehidupan, baik al-Qur’an maupun kajian yang ada dalam kitab-kitab klasik yang diajarkan kepada masyarakat. Dimana para masyarakat meyakini bahwa susuk dapat menyembuhkan seseorang yang terkena penyakit. Pemasangan susuk pun tidak sembarangan, ada beberapa ritualritual yang harus dilakukan, seperti puasa terlebih dahulu, membaca doa-doa tertentu, dan juga tawasul kepada Nabi muhammad, para sahabat, dan juga kedua orang tua. Setelah dilakukan semua itu, lalu dimasukkannya susuk tersebut ke dalam pori-pori kulit pasien sambil membaca doa.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 13 Mar 2023 07:40
Last Modified: 13 Mar 2023 07:40
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20096

Actions (login required)

View Item View Item