Fenomena Selawat Yang Diiringi Nyanyian Dalam Kegiatan Majelis Syubbanul Muslimin di Pondok Pesantren Nurul Qodim.

Ilmawati, Devi Zulia (2019) Fenomena Selawat Yang Diiringi Nyanyian Dalam Kegiatan Majelis Syubbanul Muslimin di Pondok Pesantren Nurul Qodim. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Devi Zulia Ilmawati_U20152003.pdf

Download (1MB)

Abstract

Selawat adalah sebuah doa permohonan kepada Allah SWT yang ditujukan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dijelaskan di dalam al-Quran surah Al-Ahzab ayat 56 Allah dan para malaikat telah berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan wajib hukumnya membaca selawat di dalam shalat. Dalam mempraktikkan selawat masyarakat berbeda-beda seperti selawat yang dibaca ketika maulid Nabi, selawat yang dibaca ketika shalat dan lain sebagainya. Di sini penulis menemukan fenomena selawat yang diiringi nyanyian pada majelis Syubbanul Muslimin. Terdapat keunikan dalam kegiatan selawat majelis Syubbanul Muslimin, mereka berselawat dengan diiringi syair lagu zaman now dengan motivasi untuk membumikan selawat di kalangan pemuda. terdapat perbedaan pendapat mengenai selawat yang diiringi nyanyian tersebut. Ada kalangan yang langsung menerima dan ada juga yang menyebutnya bid’ah, namun di sini Masyarakat mengambil hukum bid’âh hasanah. Fokus penelitian ini adalah: 1) Latar belakang berdirinya Majelis Syubbanul Muslimin tentang selawat yang diiringi nyanyian. 2) Bentuk pelaksanaan selawatan pada Majelis Syubbanul Muslimin. 3) Konstruksi sosial Majelis Syubbanul Muslimin tentang selawat yang diiringi nyanyian. Dengan demikian, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Majelis Syubbanul Muslimin tentang selawat yang diiringi nyanyian. 2) Untuk mengetahui bentuk pelaksanaan selawatan pada Majelis Syubbanul Muslimin. 3) Untuk mengetahui konstruksi sosial Majelis Syubbanul Muslimin tentang selawat yang diiringi nyanyian. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara analisis deskriptif. Jenis penelitin ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini berusaha menganalisis selawat yang diiringi nyanyian pada majelis Syubbanul Muslimin melalui pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisik (memaparkan masalah dengan analisis). Keabsahan data dicek menggunakan teknik triangulasi, ketekunan pengamatan dan menggunakan bahan reference. Dari data dan analisa penelitian untuk mengungkap fenomena selawat yang diiringi nyanyian melalui fokus penelitian kami, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Latar belakang berdirinya majelis Syubbanul Muslimin bila diteliti menggunakan teori Max Weber ialah termasuk kedalam 4 tipe. Pertama, tindakan rasional instrumental (zweck rational) yaitu tindakan gus Hafid Hakim Noer dalam berdakwah, beliau menggunakan selawat yang diiringi nyanyian agar para pemuda tertarik mengikuti selawatan. Kedua, tindakan rasional nilai (werk rational) yaitu selawat Syubbanul Muslimin dilakukan untuk selalu memuji Rasulullah SAW dan mengharap syafaat dari beliau. Ketiga, tindakan afektif.ix (affectual action) yaitu kegiatan selawat Syubbanul Muslimin dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dimana beliau sangat berperan dalam membawa syiar agama Islam. Keempat,tindakan tradisional (traditional action) yaitu selawat Syubbanul Muslimin bisa dikatakan tradisi, hal ini bisa dilihat ketika masyarakat sering mengundang majelis Syubbanul Muslimin untuk mengisi selawatan di acara tertentu. 2) Bentuk pelaksaan selawatan pada majelis Syubbnaul Muslimin yaitu dengan diawali pembacaan ratibul haddad, pembacaan selawat “Simtud Duror”, dibaiyah, Barzanji, Burdah dan kajian kitab Safinatun Naja dan Arbain Nawawin, setelah itu penutup atau do’a. 3) Konstrusi sosial majelis Syubbanul Muslimin tentang selawat yang diiringi nyanyian ialah: a) eksternalisasi yaitu pemahaman gus Hafid Hakim Noer yang didapat dari pesantren tentang metode dakwah, dakwah wali songo dan hadis Nabi tentang Nyanyian yang kemudian didukung dengan faktor lingkungan bahwa kalangan pemuda suka menyanyi, lalu beliau menuangkan sebuah ide untuk mencapai dakwah tersebut dengan melakukan kegiatan selawatan yang diiringi nyanyian. b) objektivasi yaitu terdapat pro-kontra tentang selawat yang diiringi nyanyian. Masyarakat menerima serta mendukung dakwah tersebut, meskipun sebagian ada yang berpendapat bid’âh, namun mereka mengambil hukum bid’âh hasanah. sehingga dakwah selawat yang diiringi nyanyian diterima disemua kalangan. c) internalisasi selawat yang diiringi nyayian terbagi menjadi 3 yaitu: Pertama, selawat sebagai syariat ialah masyarakat berpedoman pada surah al- Ahzab ayat 56. Kedua, selawat sebagai dakwah milenial ialah ketika selawat Syubbanul Muslimin mulai populer di media sosial. Ketiga, sebagai budayaa atau tradisi masyarakat ialah ketika selawatan menjadi rutinitas atau kebiasaan masyarakat ketika mengadakan selametan atau acara tertentu. Kata Kunci: Fenomena, selawat, nyanyian.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 19 STUDIES IN CREATIVE ARTS AND WRITING > 1904 Performing Arts and Creative Writing > 190407 Music Performance
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits
Depositing User: Ms Retno Amelia
Date Deposited: 17 Mar 2023 01:18
Last Modified: 17 Mar 2023 01:18
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20315

Actions (login required)

View Item View Item