Tradisi Pembacaan Ayat Tiga Puluh Tiga (Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Jember)

Insyirah, Naily (2019) Tradisi Pembacaan Ayat Tiga Puluh Tiga (Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Jember). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Naily Insyirah_082 142 006.pdf

Download (5MB)

Abstract

Sebuah pondok pesantren pasti memiliki ciri khas tersendiri yang menjadikannya beda dengan pondok pesantren lainnya, amaliyah contohnya. Adalah pembacaan ayat tiga puluh tiga yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Jember yang sudah mentradisi dari waktu ke waktu. Pembacaan ayat tiga puluh tiga merupakan kajian Living Qur’an yang dapat dikaji karena adanya interaksi manusia dengan al-Qur’an yang berkembang dalam kehidupan sehari-harinya. Adapun persoalan yang hendak dijawab dengan penelitian ini adalah yang pertama, bagaimana tradisi pembacaan ayat tiga puluh tiga yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Jember dan kedua manfaat dan respon pembaca dari pembacaan ayat tiga puluh tiga yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan verifikasi. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa, pertama, tradisi pembacaan ayat tiga puluh tiga dilatarbelakangi oleh perintah K.H. Muhammad Umar bin Ahmad Ikrom pada tahun 1981-an demi meneruskan perintah dari guru beliau di Pondok Pesantren Banyuanyar. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, menumbuhkembangkan keimanan yang kuat kepada Allah, meminta penjagaan dari makhluk ghaib dan hewan buas, meminta penjagaan dari manusia yang memiliki niat jahat, menumbuhkan rasa tawakkal / kepasrahan kepada Allah, melatih diri dan para santri untuk membiasakan membaca al-Qur’an secara rutin dan berpegang teguh kepada al-Qur’an. Kedua, pada umumnya pembaca merespon positif terhadap tradisi pembacaan ayat tiga puluh tiga, menurut mereka pembacaan ini dinilai bermanfaat bagi kehudupan mereka. Adapun beberapa manfaatnya adalah adanya ketenangan lahir dan batin serta kemudahan dalam segala urusan, memberikan efek positif yakni membuat pelakunya lebih pasrah akan keluarga dan harta dan pelajaran untuk bisa istiqomah dalam beribadah (rutin membaca al-Qur’an). Kata kunci: tradisi, ayat tiga puluh tiga, Living Qur’an, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 17 Mar 2023 01:22
Last Modified: 17 Mar 2023 01:22
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20327

Actions (login required)

View Item View Item