Syafiyah, Malihatus (2020) Tipologi Kesetaraan Gender Dalam Pernikahan Islam (Studi Penafsiran Hamka Tentang Ayat-ayat Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Tafsir al-Azhar). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
MALIHATUS SYAFIYAH_0839116021.pdf Download (8MB) |
Abstract
Kata kunci: Tipologi Kesetaraan Gender, Pernikahan Islam, Hak dan Kewajiban, Tafsir al-Azhar Hamka merupakan sosok tokoh multi dimensi yang tidak banyak mengenyam pendidikan formal namun Hamka mampu menggeluti hampir seluruh bidang ilmu. Tafsir al-Azhar adalah karya monumental Hamka yang muncul dengan penafsiran yang lebih objektif dalam berbicara persoalan perempuan dan laki-laki. Hamka berusaha menggeser pemikiran kaum feminis yang menilai para mufassir selalu dominan pada penafsiran yang terlihat memarginalkan kaum hawa. Selain itu, Hamka termasuk tokoh yang peduli terhadap perempuan. Ia juga banyak membicarakan tentang keadilan. Inilah yang mendorong penulis untuk meneliti tafsir al-Hamka. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab problem dalam penelitian, yakni: 1). Bagaimana tipologi penafsiran Hamka dalam tafsir al-Azhar 2). Bagaimana hak dan kewajiban suami istri menurut Hamka dalam tafsir al-Azhar? 3). Bagaimana relevansi penafsiran Hamka dengan feminisme?. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deduktif induktif dengan pendekatan gender. Adapun pengumpalan data penulis menggunakan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan alur reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi dan observasi mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penafsiran Hamka dalam tafsir al-Azhar tergolong dalam tipologi tafsir quasi-obyektif modernis dengan pertimbangan; a) keterikatan pada nilai konvensional tetapi b) penggunaan teori sosial dalam penafsiran ayat. 2) Penafsiran Hamka terkait hak dan kewajiban suami isteri bersifat egalitarian-emansipatif serta sejalan dengan prinsip gender yakni teori fungsionalis-strukturalis. Egalitarian dalam hal ini Hamka berupaya menghadirkan hak dan peran wanita dalam rumah tangga sebagai pembanding hak dan peran laki-laki sebagai pemimpin rumah tangga. Bersifat emansitif karena dalam upaya penafsirannya Hamka selangkah lebih maju dengan memasukkan hak yang bersifat immaterial. Sedangkan teori fungsionalis-structuralis berupaya menjelaskan bagaimana sistem itu senantiasa berfungsi untuk mewujudkan digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id iv keseimbangan dalam institusi keluarga 3) Sementara relevansi penafsiran Hamka dengan feminisme tergolong dalam pemikiran feminisme moderat dengan pertimbangan; a) kombinasi nilai lama dengan nilai baru b) menolak tradisi patriarki c) elaborasi tekstual dan kontekstual.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130308 Gender, Sexuality and Education |
Divisions: | Program Magister > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 17 Mar 2023 01:49 |
Last Modified: | 17 Mar 2023 01:49 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20437 |
Actions (login required)
View Item |